Riyadh, MINA – Presiden Palestina, Mahmoud Abbas bertemu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11).
Pada pertemuan itu, Presiden Abbas menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Presiden RI dan rakyat Indonesia atas dukungannya terhadap hak-hak rakyat Palestina menjadi negara berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, serta upayanya mendukung perjuangan Palestina di semua forum internasional.
Abbas juga menyampaikan perkembangan terkini di wilayah Palestina, khususnya di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Menekankan perlunya segera menghentikan agresi komprehensif Pendudukan Israel dan kejahatan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat, serta mempercepat masuknya bantuan kemanusiaan dan menghentikan serangan teroris Pendudukan, serta menekan penolakan tegas Negara Palestina untuk mengusir warganya dari Jalur Gaza, Tepi Barat, atau Yerusalem.
Menanggapi hal ini, Presiden Jokowi kembali menegaskan komitmen teguh Indonesia untuk terus mendukung Palestina.
“Indonesia berkomitmen mendukung Palestina secara optimal dan konkret. Kekerasan harus segera dihentikan. Pemindahan paksa warga sipil harus diakhiri. Bantuan kemanusiaan harus segera diberikan,” tegas Presiden.
Presiden Jokowi mengaku sangat sedih dengan kondisi kemanusiaan di Gaza yang makin memburuk akibat kekejaman Israel. Presiden Jokowi juga sedih atas intimidasi yang terus terjadi terhadap warga sipil Palestina di Tepi Barat.
“Tindakan keji ini adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan nilai-nilai kemanusiaan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Jokowi juga menegaskan bahwa Indonesia mengecam keras kekejaman Israel terhadap Palestina. Menurut Jokowi, tidak ada satu pun alasan yang dapat membenarkan pembunuhan massal dan pemindahan paksa warga Palestina dari tanahnya.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Abbas menegaskan, tidak ada solusi keamanan atau militer untuk Jalur Gaza. Sebab Jalur Gaza adalah bagian integral dari negara Palestina, dan tidak mungkin menerima usulan rencana pendudukan Israel untuk memisahkan Gaza dari Palestina.(T/R5/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah