Jakarta, MINA – Presiden RI Joko Widodo menerima kunjungan Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (22/5). Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas geopolitik global dan penguatan kerja sama bilateral, termasuk sepakat untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina.
“Kami sepakat untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina,” kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers bersama Presiden Iran di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (22/5).
Selain itu, Jokowi dan Raisi sepakat untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Afghanistan dengan terus menyuarakan akses pendidikan bagi perempuan dan memberikan bantuan kemanusiaan
Di kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung kerja sama kedua negara di bidang ekonomi, kesehatan, dan teknologi.
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Terkait kesehatan, kedua negara membahas pilot project untuk robotic surgery, proyek percontohan untuk telemedicine, serta kolaborasi alat telemedicine di 11 Puskesmas yang telah berjalan.
Jokowi juga menyampaikan kerja sama alih teknologi, kerjasama bioteknologi nanoteknologi untuk kesehatan, energi, pertanian, dan lingkungan.
Di bidang ekonomi, Indonesia dan Iran telah menandatangani Preferencial Trade Agreement (PTA). Dengan perjanjian ini, Jokowi berharap perdagangan kedua negara bisa meningkat.
Jokowi dan Raisi juga menjajaki kesepakatan bussiness-to-bussiness, investasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan solusi investasi sektor migas.
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara
Terkait teknologi sinyal perkeretaapian, Jokowi berharap Iran dan Indonesia bekerja sama dengan melakukan riset bersama alih teknologi dan perakitan atau assembly.
Dalam pertemuan kedua pemimpin negara, Indonesia dan Iran juga menandatangani sejumlah nota kesepahaman (MoU).
MoU itu di antaranya pemberantasan peredaran gelap narkotika, zat psikotropika, dan prekursornya; persetujuan preferensi perdagangan; ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi; jaminan produk halal; serta pengembangan sektor energi.
Selain itu, mereka juga menyepakati MoU tentang regulasi di bidang produk farmasi, biologi, kosmetik dan bahan olahan; pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas; pembantuan administrasi di bidang kepabeanan; promosi perdagangan; dan program pertukaran kebudayaan. (L/RE1/P2)
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah