Oleh :Shoffah Qudrotillah, Mahasiswi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Metro
Pada zaman jahiliyah sebelum datangnya Islam, wanita diperlakukan seperti budak dan bebas diperjualbelikan. Perempuan dianggap sebagai simbol keburukan. Maka banyak bayi wanita yang dikubur hidup-hidup karena tak mau menanggung malu hanya karena melahirkan seorang perempuan.
Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah
Masa itu, laki-laki juga boleh menikahi puluhan atau bahkan ratusan wanita. Bahkan dalam sejarah di Tiongkok, ada Kaisar yang memiliki selir hampir 3000.
Gak kebayang kan.. betapa buruknya kondisi zaman itu. Jadi buat kalian yang bertanya mengapa Islam membolehkan berpoligami? mengizinkan laki-laki memiliki 4 (empat) istri. Jika kita bandingkan dengan zaman jahiliyah bagaimana kondisi wanita saat itu. Islam justru membatasi jumlah istri yang boleh dimiliki seorang laki-laki.
Maka bersyukurlah perempuan yang terlahir setelah datangnya agama rahmat bagi seluruh alam. Dalam Islam perempuan memiliki kedudukan mulia di hadapan Allah, seperti halnya kaum laki-laki.
Allah menyebutkan di dalam ayat:
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-20] Tentang Istiqamah
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمً
Artinya: “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang Muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah, Allah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Q.S. Al-Ahzab [33]: 35).
Penghormatan terhadap Wanita
Dalam Islam wanita memiliki banyak keistimewaan dan keunggulan yang bisa melebihi laki-laki. Wanita memilki esensi dan kedudukan seperti halnya laki-laki. Bahkan di dalam Al-Quran ada nama nama surat perempuan yaitu surat An-Nisa.
Baca Juga: Peran Muslimah di Akhir Zaman: Ibadah, Dakwah, dan Keluarga
Dalam bentuk penghormatan pun demikian, wanita tiga kali lebih dihormati daripada kaum lelaki. Ini seperti dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ketika ditanya siapa yang paling berhak dihormati, beliau menjawab “ibumu!, ibumu!, ibumu! lalu kemudian ayahmu”.
Subhanallah begitu sempurnanya Islam memuliakan wanita, yang telah menjadikan wanita sebagai mutiara termahal nan indah. Bahwa wanita memliki kehormatan yang sama dengan laki-laki. Menunjukkan bahwa semua mahkluk yang Allah ciptakan memiliki nilai sama, kecuali yang membedakannya adalah iman dan taqwanya.
Keistimewaan yang wanita miliki tidak terhitung jumlahnya. Namun ada beberapa yang perlu kita ketahui melalu berbagai pendapat. Lantas apa saja keistimewaanya ? berikut sebagian keistimewaan wanita shalihah.
Baca Juga: Hijrah Hati dan Diri: Panduan Syariah untuk Transformasi Spiritual dan Pribadi
1. Wanita Shalihah lebih baik dari 1000 laki-laki yang tidak sholeh
ya, satu wanita shalihah bisa mengalahkan banyak laki-laki. Maksudnya, apabila wanita itu berhasil melawan semua ujian hawa nafsu terhadap dunia dan bisa menjaga diri dari apa-apa yang Allah benci, maka ia bagaikan permata terindah melebihi keindahan dunia dan seisinya. Bahkan ia mendapatkan posisi yang lebih tinggi di sisi Allah Subhanahuwata’ala.
2. Wanita Shalihah mampu membuat bidadari cemburu
Apakah mungkin bidadari syurga yang kabarnya memiliki mata jeli nan indah, berwajah cantik nan bening, memiliki mata yang berseri-seri, memilki rambut panjang nan berkilau, suci laksana mutiara yang tak pernah tersentuh, berperangai akhlak yang baik dambaan kaum adam bisa dikalahkan oleh wanita dunia? Ternyata bisa, yaitu oleh wanita di dunia, tak lain mereka adalah wanita shalihah.
Baca Juga: Aksi Peduli Palestina: Cara Efektif dan Nyata Membantu Sesama yang Membutuhkan
Ini seperti dikemukakan Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha, yang pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengenai mana yang lebih utama antara wanita dunia dengan bidadari surga.
“Ya Rasulullah, beritakanlah kepada kami, mana yang lebih utama di surga, wanita di dunia ataukah bidadari surga?” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam lalu menerangkan bahwa perempuan dunia ketika di surga akan sangat lebih utama dari bidadari surga karena salat, puasa, dan ibadah yang dilakukannya.
Kabar ini tentu saja membuat setiap wanita menjadi senang dan lebih ingin memperbaiki dirinya agar bisa membuat para bidadari cemburu karena keshalehannya.
3. Wanita shalihah mengikuti jejak ibu kaum mukminat
Baca Juga: Enam Cara Mudah Bantu Palestina
Kita menyadari kalau keshalihan kita tidak bisa mengalahkan Siti Aisyah, siti Hajar dan Shahabiyah lainya. Namun, setidaknya kita selalu berusaha untuk menjadi wanita yang Allah cintai dan ridhai. Yaitu dengan cara mengikuti jejak mereka, ibu kaum mukminat.
4. Haidnya wanita merupakan tebusan atas dosa
Tidaklah seorang wanita yang haid itu, kecuali haidnya merupakan kifarat atau tebusan untuk dosa-dosanya yang telah lalu. Apabila pada hari pertama haidnya membaca doa maka Allah menetapkan ia bebas dari neraka dengan mudahnya ia melalui shiratul mustaqim yang aman dari siksa api neraka. Bahkan Allah mengangkat derajatnya apabila ia selalu berzdikir kepada Allah walau dalam keadaan haidnya.
Sebenarnya tidak ada doa dan dzikir khusus untuk wanita haid. meskipun demikian wanita haid dianjurkan untuk selalu berdoa dan beristighfar. Sebab, melantunkan doa adalah kebutuhan setiap manusia. Sementara itu doa juga termasuk kategori ibadah yang bisa dilakukan dalam kondisi apapun termasuk sedang haid.
Baca Juga: Makna Mubazir dalam Tafsir Al-Isra’ Ayat 27, Mengapa Pelaku Pemborosan Disebut Saudara Setan?
5. Surga di bawah kaki ibu
Di dalam hadits disebutkan:
( الجنة تحت أقدام الأمهات ) يعني لزوم طاعتهن سبب قريب لدخول الجنة
Artinya: “Surga itu dibawah telapak kaki ibu; artinya selalu mentaatinya akan menjadikan sebab dekatnya seseorang untuk masuki surga.” (At-Taysiir Bi Syarh al-Jaami’ as-Shaghiir I/996)
Baca Juga: Suriah dan Corak Bendera yang Berganti
Hadits ini memiliki arti secara dhahir, bathin, hak dan hakikat karena baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mampu menguasai segala kesempurnaan bahasa. Maka arti “Surga itu di bawah telapak kaki ibu” arti dhahirnya adalah para ibu keridhaannya yang mampu mengantarkan ke dalam surga harus diraih dengan berprilaku rendah hati patuh bagaikan meletakkan diri kita di bawah telapak kakinya.
6. Allah akan mendatanginya kelak di akhirat.
Semua orang kelak (di akhirat) akan dipanggil untuk melihat wajah Allah, akan tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang istiqamah menutup auratnya ketika di dunia.
Betapa beruntungnya seorang wanita shalihat dalam Islam jika kita mengetahui keistimewaan-keistimewaanya. (Shof/RS-2).
Baca Juga: [Hadits Arbain Ke-20] Malu Bagian dari Iman
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)