Washington, MINA – Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan, pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menerima jaminan kuat dari semua pihak terkait komitmen dengan gencatan senjata yang dimulai Jumat (21/5) di Gaza.
“Kami memiliki jaminan kuat dari semua pihak terkait bahwa mereka komitmen menghentikan serangan (gencatan senjata),” kata Psaki dalam konferensi persnya, seperti dikutip dari Palinfo, Sabtu (22/5).
Ia menambahkan, AS akan memantau dan mengawasi realisasi gencatan senjata secara intens dalam beberapa hari ke depan.
“Biden tidak memiliki rencana mengubah bantuan keamanan kami kepada Israel,” tegas jubir Gedung Putih selanjutnya.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Menurutnya, Biden menilai pihaknya membutuhkan realisasi ke depan dari dua front, sudah pasti salah satunya adalah dukungan keamanan Israel.
Ia menyebutkan, front lainnya adalah membangun kembali Gaza dan memberikan bantuan dan pendanaan kepada PBB serta memastikan bahwa Hamas bukan yang memanfaatkan bantuan itu, namun rakyat.
“Jalan terbaik memberikan bantuan adalah melalui PBB.” Imbuhnya.
Biden sudah melakukan komunikasi diplomasi dengan pemerintah Israel dan Mesir untuk menjamin gencatan senjata sebelum masuk masa realisasi dalam waktu sedini mungkin.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mesir memiliki peran sentral menjadi mediasi dengan Hamas dan faksi-faksi perlawanan lainnya untuk mewujudkan kesepakatan gencatan senjata dua pihak secara berbarengan di Jalur Gaza.
Gencatan senjata terjadi setelah 11 hari serangan Israel ke Jalur Gaza, wilayah yang masih diblokade.
Bombardir dan serangan Israel ke Jalur Gaza serta wilayah Tepi Barat, Al-Quds dan wilayah 1948 telah merenggut 279 orang syahid, 69 di antarnya anak-anak, 40 perempuan, 17 lansia, sementara lebih dari 8900 orang luka, 90 di antaranya luka sangat kritis. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant