Washington, MINA – Presiden AS Joe Biden pada Selasa (8/3) mengumumkan sanksi baru terhadap minyak Rusia setelah invasi Moskow ke Ukraina.
Biden mengatakan, AS akan melarang impor minyak Rusia. Itu yang terbaru dari serangkaian sanksi ekonomi terhadap Rusia yang dipimpin Presiden Vladimir Putin, The New Arab melaporkan.
AS mengimpor rata-rata 209.000 barel per hari (bph) minyak mentah dan 500.000 bdp produk minyak lainnya dari Rusia pada tahun 2021, menurut Produsen Bahan Bakar dan Petrokimia Amerika.
Sementara itu, AS mengatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina telah memaksa 2 juta orang meninggalkan rumah mereka, sebagian besar mencari perlindungan di negara tetangga.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Badan pengungsi PBB UNHCR mengatakan, 2.011.312 orang telah menyelamatkan diri sejak Rusia melancarkan serangan di Ukraina pada 24 Februari, dengan Polandia menampung sekitar 1,3 juta pengungsi Ukraina.
Rusia telah mengancam akan memotong pasokan gas ke Eropa jika ekspor minyak dari negara itu dilarang, dalam eskalasi terbaru dalam krisis Ukraina.
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan, setiap upaya untuk memblokir minyak Ukraina dapat menyebabkan harga meroket hingga $300 per barel dan memperingatkan hal itu dapat menyebabkan Moskow memotong gas ke Jerman.
“Kami memiliki hak untuk mengambil keputusan yang cocok dan memberlakukan embargo pada pemompaan gas melalui pipa gas Nord Stream 1 [yang ada],” dia memperingatkan.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Sekitar 40 persen gas UE dan 30 persen pasokan minyaknya berasal dari Rusia, menurut BBC. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan