Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bilal Kayed Akhiri Mogok Makannya Selama 71 Hari

Rudi Hendrik - Kamis, 25 Agustus 2016 - 17:02 WIB

Kamis, 25 Agustus 2016 - 17:02 WIB

303 Views

The Hague, The Netherlands. 24th June, 2016. 60 Palestinian prisoners in Megiddo prison are carrying out a hunger strike protest to demand freedom for Bilal Kayed, Palestinian prisoner held under Israeli administrative detention and on hunger strike in Ramon prison. Over 100 international and Palestinian organizations have called for actions in support of Kayed’s freedom on 24 and 25 June; hundreds of prisoners will be conducting a two-day hunger strike protest on those days. Also they said that the Dutch state pension for illegal settlers goes against international and Dutch law. They demand an end to the support for the colonization and occupation of Palestine. The protest began around the Central Station and walked to the Drees-monument that is close to the Israeli embassy. © Romy Arroyo Fernandez/Alamy Live News.

Al-Quds, 22 Dzulqa’da 1437/25 Agustus 2016 (MINA) – Tahanan Palestina Bilal Kayed (35) pada Rabu mengakhiri mogok makannya yang sudah berjalan 71 hari.

Keluarganya mengatakan, aksi mogok makannya ia mulai sebagai protes atas penahanannya di Israel tanpa diadili.

Suha Kayed mengatakan, adiknya telah membatalkan protesnya setelah pihak berwenang Israel mengatakan masa enam bulan penahanannya tidak akan diperpanjang.

“Dia telah mengakhiri mogok makannya setelah ada perjanjian untuk mengakhiri penahanannya,” katanya kepada AFP dari rumahnya di kota Nablus, Tepi Barat.

Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza

Pengacara Bilal Kayed juga membenarkan kesepakatan itu.

“Dia menangguhkan mogok makan setelah kami berkonsultasi dengannya dan dia memberi persetujuan,” kata Farah Bayadsi, pengacara Bilal Kayed, demikian Alaraby.co.uk memberitakan yang dikutip MINA.

Bilal Kayed ditahan karena kegiatannya di Front for the Liberation of Palestina, organisasi yang oleh Israel, Uni Eropa dan Amerika Serikat cap sebagai organisasi teroris.

Amnesty International telah menyerukan Israel untuk melepaskan atau mendenda Kayed. PBB mengaku sangat prihatin dengan kondisi kesehatan Kayed yang memburuk.

Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya

Demonstrasi warga palestina yang menuntut pembebasannya dilakukan di Al-Quds pada Rabu (24/8).

Penahanan administratif yang dikenakan kepada Bilal Kayed merupakan penahanan tanpa pengadilan yang sering dilakukan Israel kepada warga Palestina lainnya.

Kelompok hak asasi manusia dan anggota masyarakat internasional telah mengutuk penggunaan penahanan administratif ini.

Menurut kelompok HAM, lebih dari 7.500 warga Palestina saat ini berada di penjara-penjara Israel. Sekitar 700 di antaranya ditahan di penahanan administratif.

Baca Juga: Hujan Deras Rusak Tenda-Tenda Pengungsi di Gaza

Tahanan Palestina secara teratur melakukan aksi mogok makan sebagai protes mereka kepada otoritas Israel. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Abu Obaida: Sandera Perempuan di Gaza Tewas oleh Serangan Israel

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Palestina