Jeddah, 3 Jumadil Akhir 1436/23 Maret 2015 (MINA) – Presiden Islamic Development Bank (IDB), Dr. Ahmed Mohamed Ali, telah berhasil memimpin pertemuan pertama dari 13 tim ahli global yang dikenal sebagai Penasihat Presiden (PAP).
Dari 13 tim ahli tersebut, mantan Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. Bacharuddin Jusuf Habibie, terpilih menjadi salah satu tim ahli atau Dewan Penasihat IDB, demikian siaran pers Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (23/3).
Ahmad Ali menyatakan, Dewan Penasihat membawa reputasi negarawan yang telah mengumpulkan pengalaman di berbagai sektor ekonomi dan pembangunan internasional untuk memberikan saran dalam mengarahkan IDB menuju dan membuat manfaat yang lebih besar bagi kedua negara anggota dan masyarakat Muslim di Negara non-anggota.
“Seperti yang telah kita ketahui pada pertemuan pertama kita hari ini di Jeddah, saya memiliki keyakinan penuh dengan kemampuan Anda untuk menjalankan tanggung jawab yang penting ini,” kata Ahmad Ali.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Karena Anda telah berhasil membesarkan bangsa dan lembaga, Anda telah unggul dengan menyatukan perbedaan di sektor swasta dan publik, dan Anda telah memenangkan penghargaan tertinggi di dunia,” ujarnnya lagi kepada 10 Dewan Penasihat yang menghadiri sidang perdana, Kamis (19/3) lalu.
Dia menambahkan, IDB sendiri optimistis dengan berbagai pengalaman dan keahlian yang dimiliki 13 tim ahli itu, mengharapkan kehadiran mereka akan dapat mendatangkan ide-ide yang akan membantu IDB menghadapi tantangan abad ke-21.
Sementara Dr Abdullah Gul, mantan Presiden Turki selama pidatonya di sidang perdana, menyambut baik dan mengapresiasi pencapaian IDB selama ini.
“Kita harus bangga bahwa IDB memiliki rating AAA. Saya mengucapkan selamat kepada Presiden dan stafnya. Karena kita telah berhasil sukses dalam 40 tahun terakhir, harapan berikutnya juga akan lebih tinggi. Tapi saya percaya bahwa IDB adalah posisi yang baik untuk memberikan apa yang diharapkan dari itu”, kata Abdullah Gul.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Ketiga belas Anggota Dewan Penasihat itu adalah; Prof. Dr. ing. Dr. Sc. H. Bacharuddin Jusuf Habibie (Mantan Presiden Indonesia), Dr. Abdullah Gul (Mantan Presiden Turki), Dr. Jobarah Al-Suraisry, (Mantan Menteri Transportasi, KSA), Aicha Bah Diallo (Mantan Menteri Pendidikan Guinea-Conakry), Bintou Sanogoh (Mantan Menteri Keuangan Burkina Faso, Dr. Jacques Diouf (Organisasi Mantan Direktur Jenderal, Food & Agricultural (FAO); Abdullah Saleh Kamel (Ketua, General Council Bank Islam); Abdul Aziz Al-Zaabi (Anggota, Uni Emirat Arab Dewan Federal; Dr. Surin Pitsuwan Abdul Halim (Mantan Menteri Luar Negeri, Thailand); Dr. Ishrat Husain (Mantan Gubernur, State Bank of Pakistan); Prof. Dr. Abbas Mirakhor (Pemegang Pertama INCIEF Ketua Islamic Finance); Prof Dr Muhammad Yunus (Pemenang Nobel dan pendiri Grameen Bank); H.E Abdellatif Jouahri (Gubernur Bank Sentral Maroko).
Ahmad Ali akhirnya menyatakan, IDB bekerja pada pengembangan kerangka kerja strategis 10 tahun yang bertujuan untuk memaksimalkan dampak dari bank dalam mengatasi tantangan global utama.
Dia juga menjelaskan, masukan dari Dewan Penasihat Presiden akan sangat penting bagi IDB Grup.(T/R05/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon