Blinken Desak Israel Beri Akses Kemanusian di Gaza Saat AS Tetap Kirim Senjata

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 18 detik yang lalu

18 detik yang lalu

0 Views

Washington, MINA – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan kepada Presiden Israel Isaac Herzog pada Selasa (22/10) di Tel Aviv, sangat penting untuk memulihkan bantuan kemanusiaan berkelanjutan ke Gaza.

Seruan itu muncul di saat AS tetap mendukung aksi genosida di Gaza dengan terus mengirim dana dan senjata untuk Israel.

“Menlu menekankan pentingnya memulihkan bantuan kemanusiaan berkelanjutan ke Gaza dan menegaskan kembali pentingnya mengakhiri perang dengan cara yang menjamin pembebasan sandera dan menciptakan kondisi bagi stabilitas regional yang lebih luas,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller di Washington dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Anadolu.

Ia juga menambahkan, pertemuan antara Blinken dan Herzog juga menyinggung upaya yang sedang berlangsung untuk meredakan ketegangan di kawasan tersebut.

“Mereka membahas upaya untuk mempromosikan resolusi diplomatik di sepanjang Garis Biru (antara Israel dan Lebanon) yang akan memungkinkan warga sipil di kedua sisi perbatasan untuk kembali ke rumah mereka,” kata Miller.

Sebelumnya, Blinken juga bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dalam pertemuan tersebut, ia menekankan perlunya Israel mengambil langkah-langkah tambahan untuk meningkatkan dan mempertahankan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza dan memastikan bahwa bantuan tersebut menjangkau warga sipil di seluruh wilayah tersebut, menurut pernyataan Departemen Luar Negeri.

Akan tetapi, pernyataan pemerintah Israel mengenai pertemuan tersebut tidak menyebutkan pembahasan mengenai bantuan kemanusiaan. Sebaliknya, pernyataan tersebut berfokus pada pembicaraan mengenai tata kelola masa depan Gaza pascaperang.

Amerika Serikat menjadi negara yang mendukung Genosida di Gaza dengan mengirim bantuan senjata dan dana ke Israel. Negara itu juag selalu melakukan veto di Dewan Keamanan PBB jika ada rancangan resolusi yang berpotensi merugikan Israel. [An]

Mi’raj News Agency (MINA)