Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BMKG Keluarkan Peringatan Gelombang Tinggi Imbas Bibit Siklon Tropis

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Widi Kusnadi - 32 menit yang lalu

32 menit yang lalu

0 Views

Gelombang tinggi menghantam pesisir akibat cuaca ekstrem. (Sumber: Dok. BMKG.)

Jakarta, MINA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku mulai 19 November 2025 pukul 07.00 WIB hingga 22 November 2025 pukul 07.00 WIB.

Peringatan ini dikeluarkan seiring meningkatnya aktivitas atmosfer di wilayah perairan Indonesia, terutama akibat terbentuknya bibit Siklon Tropis 97S di Laut Timor yang saat ini sedang dipantau BMKG Maritim.

Dalam rilis resminya, BMKG menyampaikan bahwa bibit siklon tersebut terdeteksi berada pada koordinat 10.2°LS dan 130.6°BT.

“Sistem cuaca ini meningkatkan kecepatan angin dan memicu terbentuknya gelombang tinggi di sejumlah perairan,” tulis BMKG dalam keterangan yang disampaikan Rabu (19/11).

Baca Juga: Hadapi Era Post-Truth, Menag Dorong Pendekatan Tafsir Berwawasan Keindonesiaan

BMKG menyatakan bahwa aktivitas atmosfer dapat berubah cepat, sehingga pembaruan informasi menjadi sangat penting.

Secara tidak langsung, BMKG menjelaskan pola angin yang mendukung pembentukan gelombang tinggi. Wilayah Indonesia bagian utara menunjukkan pergerakan angin dari barat laut hingga timur laut dengan kecepatan 4–25 knot.

Sementara itu, di wilayah selatan, angin bergerak dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan 6–35 knot. Kecepatan angin tertinggi tercatat di Laut Arafuru bagian barat dan tengah.

BMKG memaparkan, gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di beberapa perairan, termasuk Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Aceh, Kepulauan Nias, Mentawai, Bengkulu, Lampung, serta Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Timur.

Baca Juga: Tanah Longsor Banjarnegara Jateng, 3 Orang Meninggal, 25 Hilang

Kondisi serupa juga diperkirakan terjadi di perairan selatan Bali, NTB, dan NTT. Tidak hanya itu, gelombang menengah diprediksi menghampiri Samudra Pasifik utara Maluku, perairan Papua Barat Daya, Papua Barat, Laut Banda, hingga Laut Arafuru bagian utara.

Sementara itu, gelombang lebih tinggi—berkisar 2,5 hingga 4 meter—diperkirakan terjadi di Laut Natuna Utara serta Laut Arafuru bagian barat dan tengah. BMKG menyebutkan bahwa kondisi ini sudah masuk kategori gelombang tinggi hingga sangat tinggi dan dapat berdampak pada keselamatan pelayaran.

“Kapal kecil hingga menengah harus benar-benar waspada terhadap kondisi angin dan gelombang yang meningkat,” tegas BMKG.

BMKG juga memberikan peringatan teknis terkait batas risiko pelayaran. Perahu nelayan dinilai mulai berbahaya jika angin mencapai 15 knot dengan gelombang 1,25 meter. Kapal tongkang berisiko pada angin 16 knot dan gelombang 1,5 meter, sedangkan kapal ferry berpotensi mengalami bahaya pada angin 21 knot dan gelombang 2,5 meter atau lebih. Masyarakat pesisir, nelayan, dan operator kapal diminta untuk mengikuti perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG Maritim.

Baca Juga: Hayu Prabowo Dorong Penguatan Peran MUI sebagai Penjaga Moderasi Islam dan Kohesi Umat

BMKG menambahkan bahwa perkembangan bibit Siklon Tropis 97S terus dipantau. Informasi lengkap mengenai kondisi gelombang di seluruh perairan Indonesia dapat diakses melalui situs resmi maritim BMKG dan berbagai platform media sosial BMKG Maritim. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Detik-Detik Semeru Meletus, Lembah Disapu Awan Panas, Pendaki Terjebak

Rekomendasi untuk Anda