Jakarta, 20 Syawwal 1436/5 Agustus 2015 (MINA) – Baitul Maal Muamalat (BMM) menyalurkan bantuan untuk pengungsi Rohingnya berupa wahana permainan anak dan alat elektronik. Bantuan diserahkan oleh relawan BMM, Nurul Fadili, di Desa Blang Ado, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Senin, (3/8).
Wahana permainan anak itu berupa prosotan, ayunan bundar, jungkit-jungkit, ayunan dorong couple, dan ayunan dorong single. Sedangkan alat elektronik berupa in focus lengkap dengan screen-nya, demikian keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (5/8).
Melalui jaringan telepon, relawan BMM, M. Syibran Maliki, yang ada di Aceh menjelaskan aktifitas penyaluran kepada pengungsi Rohingya. Menurutnya, pemberian in focus dan screen dimaksudkan sebagai sarana mempermudah kegiatan belajar anak-anak pengungsi Rohingnya.
Syibran menyatakan, rona bahagia memancar dari wajah anak-anak pengungsi Rohingnya. Tak pelak dengan adanya permainan tersebut mereka memiliki wahana bermain selayaknya anak seusianya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Kehidupan di pengungsian dan di negara asalnya yang tidak menentu tentu telah merenggut masa kecil anak-anak pengungsi Rohingnya,” ujarnya.
Kendala bahasa yang selama ini terjadi di antara relawan dan para pengungsi Rohingnya sedikit terbantu dengan adanya fasilitas in focus dan screen tersebut. Selama ini hanya satu orang pemuda saja bernama Husein usia 24 tahun yang mengerti Bahasa Melayu. Sehingga, dalam berkomunikasi biasanya para relawan dan pengungsi difasilitasi oleh Husein.
“Kini dengan adanya in focus dan screen, anak-anak pengungsi Rohingnya dapat belajar melalui media visual. Sehingga pelajaran yang diberikan lebih mudah dicerna,” kata Syibran, mengutip pengajar Bahasa Inggris, Nurul Fadili.
Tak hanya itu, BMM bekerjasama dengan dua relawan lainnya lulusan sarjana Bahasa Inggris dari Universitas Sumatera Utara, memberikan pelajaran Bahasa Inggris kepada para pengungsi Rohingnya sebagai bekal mereka nantinya saat sudah tidak menetap di Indonesia lagi.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Sesuai Instruksi Presiden, para pengungsi Rohingnya hanya ditampung selama satu tahun di shelter pengungsian di Indonesia.
Bantuan in focus, screen dan wahana bermain tersebut terkumpul berkat bantuan dana dari BMM sebesar 34 juta rupiah dan dana yang dihimpun dari siswa Islamic Solidarity School Aceh, siswa program Kafala Sigli dan Aceh Utara sebesar 10 juta rupiah.
Dana tersebut akan digunakan juga untuk pembelian gawang bola futsal, pemberian 200 paket perlengkapan sekolah dan berbagai kebutuhan anak-anak pengungsi Rohingnya lainnya.
“Alhamdulillah, dengan sedikit bantuan dari BMM, siswa ISS, dan Kafalla dapat meringankan beban anak-anak pengungsi Rohingnya sekaligus memberikan kebahagiaan untuk mereka. Harapannya, anak-anak pengungsi Rohingnya yang tinggal di Aceh dapat tinggal seperti di daerah sendiri, tidak seperti hidup dalam penjara. Senang sekali melihat senyuman dan berbagi dengan mereka,” tutur relawan BMM, M. Syibran Malaki. (L/R05/P4)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Mi’raj Islamic News Agency (MINA