Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BNPB Ingatkan Masyarakat Tidak Lakukan Pembakaran Apa pun Saat Panas Terik

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Rudi Hendrik - 56 detik yang lalu

56 detik yang lalu

1 Views

Personel TNI dan pemadam kebakaran sedang memadamkan karhutla di Riau. (Foto: Media Center Riau)

Jakarta, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan beberapa kejadian bencana yang terjadi di beberapa daerah, termasuk cuaca ekstrem dan banjir. BNPB mencatat dua kejadian bencana baru yang terjadi sejak Senin (28/7) pukul 07.00 WIB hingga Selasa (29/7) pukul 07.00 WIB.

“Masyarakat diingatkan untuk tidak melakukan pembakaran dalam bentuk apa pun saat cuaca panas terik, termasuk tidak membuang puntung rokok sembarangan,” kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Selasa (29/7) di Jakart.

BNPB mencatat kejadian cuaca ekstrem di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, yang menyebabkan 18 unit rumah warga rusak ringan. Selain itu, banjir juga terjadi di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, yang merendam 54 unit rumah.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meninjau langsung penanganan karhutla di Provinsi Sumatera Selatan.

Baca Juga: Inggris Lirik Sampah Jateng untuk Energi, Tawarkan Investasi hingga Beasiswa ASN

“Pemerintah Daerah, terutama di enam provinsi prioritas rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), harus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana tersebut,” tambah Abdul Muhari.

BNPB juga melaporkan beberapa kejadian karhutla di beberapa provinsi, termasuk Sumatera Selatan dan Jambi. Hingga saat ini, 47 hektar lahan telah terbakar di Sumatera Selatan dan 421 hektar lahan di Jambi. BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan angin kencang.

Memasuki puncak musim kemarau pada akhir Juli hingga awal Agustus 2025, BNPB mengimbau Pemerintah Daerah, terutama di enam provinsi prioritas rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana tersebut. Prakiraan curah hujan pada dasarian keempat Juli hingga dasarian pertama Agustus 2025 menunjukkan kondisi rendah, yakni di bawah 50 mm.

Masyarakat diingatkan untuk tidak melakukan pembakaran dalam bentuk apapun saat cuaca panas terik, termasuk tidak membuang puntung rokok sembarangan, serta tidak membakar lahan tanpa izin dari pemerintah setempat, demi mencegah timbulnya titik api.

Baca Juga: Dua Utusan Pesantren Shuffah Al-Jamaah Lulus Standardisasi Da’i Nasional MUI ke-41

Meskipun telah memasuki musim kemarau, sebagian wilayah Indonesia masih berpeluang diguyur hujan sedang hingga lebat, terutama di Sumatera bagian utara, Kalimantan barat, Sulawesi tengah, Maluku, dan Papua. Warga di daerah tersebut diimbau tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, dan angin kencang. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Adhyaksa Dault Tegaskan Keyakinan akan Kemenangan dan Kemerdekaan Palestina

Rekomendasi untuk Anda