Jakarta, MINA – Pihak berwenang Indonesia telah mendeteksi semakin banyak titik api akibat kondisi cuaca kering yang terus berlanjut.
Dalam sebuah pernyataan pada Ahad (30/7), Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mengatakan citra satelit dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menunjukkan jumlah titik api meningkat dari 173 pada Kamis (27/7) menjadi 239 pada hari Ahad (30/7).
Di daerah lahan gambut, 126 titik api terdeteksi di provinsi Kalimantan Barat, mayoritas di Kabupaten Sintang, Kapuas Hulu, dan Sanggau.
“Pembersihan lahan dengan cara pembakaran masih lazim di daerah ini,” kata juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho seperti dimuat Channel News Asia yang dikutip MINA, Senin (31/7).
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio
“Meski tidak diperbolehkan, seruan sering dilakukan dan kami melakukan patroli, kenyataannya masih banyak kasus pembakaran lahan yang disengaja,” ujarnya.
Gambar satelit dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga menunjukkan kabut tipis telah menyebar ke sejumlah daerah di Kalimantan Barat.
BNPB mengatakan personil darat – yang terdiri dari anggota militer, polisi, dan pemadam kebakaran – sedang memerangi kebakaran hutan, namun menghadapi kesulitan dalam mencapai akses kebakaran, dengan keterbatasan air dan peralatan.
Badan tersebut menambahkan bahwa puncak musim kemarau diperkirakan akan berlangsung hingga September dan ancaman lebih banyak kebakaran hutan dapat meningkat.
Lima provinsi siaga darurat untuk penyebaran kebakaran hutan di lahan gambut adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan kebakaran hutan yang menyebar di Kabupaten Aceh Barat hampir sepakan telah padam. (T/R11/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar