Jakarta, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC) sebagai bentuk mitigasi sekaligus penanganan darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Riau. Operasi ini akan dilakukan selama tujuh hari mulai Senin-Ahad (21-27/7).
Dalam pelaksanaannya, BNPB akan mengerahkan sebuah pesawat Cessna dengan nomor registrasi PK SNL (C 208 B) yang diberangkatkan dari Bandara Pondok Cabe, Pamulang, Banten, menuju Riau.
“Pesawat ini akan tiba di Pekanbaru pada pukul 14.30 WIB,” kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangannya di Jakarta.
BNPB juga mengerahkan helikopter patroli karhutla berjenis BELL 206 reg PK-KSF dan helikopter water bombing Mi-8MSB-T reg UR-VBC untuk mendukung percepatan pemadaman karhutla. Selain itu, BNPB juga mengerahkan satgas darat yang dilengkapi dengan peralatan dan logistik memadai.
Baca Juga: Prabowo Tegas Hadapi Kecurangan di Penggilingan Padi, Kenalkan Istilah “Serakahnomics”
Di samping itu, BNPB me-reposisi helikopter water bombing dari Palembang menuju Riau. Helikopter bertipe Mi-8MSB-T reg UR-VBC ini turut dikerahkan untuk mendukung percepatan pemadaman karhutla yang kian membara dalam sepekan terakhir.
Adapun, selain pemadaman karhutla melalui udara, BNPB juga mengerahkan satgas darat yang dilengkapi dengan peralatan dan logistik memadai. Personel yang bergerak adalah tim gabungan dari lintas sektor, mulai dari BPBD, TNI, Polri, Manggala Agni, Tagana, Masyarakat Peduli Api, dunia usaha dan unsur lainnya.
Kepala BNPB Suharyanto akan memimpin pelaksanaan penanganan karhutla di Riau secara langsung, Senin (21/7). Sebelumnya, Kepala BNPB telah mengintruksikan kepada seluruh kepala daerah yang terdampak untuk menetapkan status tanggap darurat karhutla.
Dengan operasi modifikasi cuaca ini, BNPB berharap dapat menurunkan hujan buatan di lokasi target yang terdapat titik api dan mempercepat pemadaman karhutla di Riau. BNPB juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap potensi karhutla. []
Baca Juga: Visinema Hadirkan Film “Perang Jawa”, Bangkitkan Literasi Sejarah Bangsa
Mi’raj News Agency (MINA)