Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BNPB: Operasi TMC Berhasil Turunkan Intensitas Hujan di Jabodetabek

Rendi Setiawan - Rabu, 8 Januari 2020 - 17:23 WIB

Rabu, 8 Januari 2020 - 17:23 WIB

12 Views

Jakarta, MINA – BNPB menegaskan, operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan oleh BPPT dan TNI telah berhasil menurunkan intensitas hujan sedang-lebat yang seharusnya tiba di wilayah Jabodetabek, seperti pada Senin (6/1) lalu.

Dalam keterangannya, BNPB akan terus melakukan operasi ini untuk menghindari hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jabodetabek.

Pada Selasa (7/1), pesawat CN 295 dan Casa 212-200 milik TNI melakukan penyemaian awan dengan cakupan wilayah barat daya, barat, barat laut. Total bahan semai NaCl untuk penyemaian mencapai 6,4 ton.

Kapusdatinmas BNPB Agus Wibowo mengatakan, berdasarkan laporan BPPT, Rabu (8/1) pagi, hujan berhasil diturunkan di perairan barat laut dan barat daya Jabodetabek. Laporan ini merujuk pada data satelit yang menunjukkan wilayah terjadinya hujan.

Baca Juga: Meriahkan BSP, LDF Al-Kautsar Unimal Gelar Diskusi Global Leadership

Pada sorti pertama dengan menggunakan CN295, bahan semai NaCl sebanyak 2,4 ton disebarkan pada wilayah barat hingga barat daya Jabodetabek, sorti berikutnya dengan Casa 212-200 dengan kapasitas semai 800 kg mendistribusikan bahan semai di perairan Selat Sunda.

“Sorti ketiga, bahan semai ditebar di barat laut Jabodetabek, sedangkan sorti terakhir dengan CN 295 bahan semai sejumlah 2,4 ton disemai pada wilayah barat hingga barat laut Jabodetabek,” kata Agus.

Ia mengatakan, BNPB bekerja sama dengan BPPT dan TNI akan terus melakukan operasi TMC mengingat manfaat TMC untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, khususnya curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang berpotensi jatuh di wilayah Jabodetabek.

“Sejak dilakukan pada 3 Januari 2020 lalu, operasi TMC melalui pesawat fixed-wings telah melakukan 20 sorti penerbangan dengan total bahan semai NaCl mencapai 32 ton,” katanya.

Baca Juga: Enam Relawan UAR Korwil NTT Lulus Pelatihan Water Rescue

Agus menjelaskan, penerapan TMC bertujuan untuk menurunkan hujan ke wilayah yang aman dan jauh dari permukiman penduduk atau sebelum awan memasuki kawasan padat penduduk, seperti di wilayah Selat Sunda atau Laut Jawa.

“Hujan yang turun dimodifikasi dengan penggunaan Natrium Klorida (NaCl) yang ditebarkan ke bibit awan melalui pesawat Casa 212-200 dan CN-295,” ujarnya.

Pelaksanaan operasi TMC untuk penanggulangan bencana banjir di Jabodetabek dan sekitarnya tentunya harus memperhatikan pertumbuhan awan. Hal itu menjadi faktor penting yang harus terus dipantau secara berkesinambungan.

Oleh sebab itu, guna membantu pengamatan cuaca dan kondisi awan di wilayah target, BPPT bekerjasama dengan BMKG untuk analisis data cuaca yang tersedia dari radar Stasiun Meteorologi Cengkareng.

Baca Juga: Syubban Camp, Perkuat Jiwa Kepemimpinan untuk Pembebasan Baitul Maqdis

Sementara itu, Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat memang masih ada di Jakarta, terutama pada periode 9 – 12 Januari 2020. Intensitas hujan diprediksi tidak se-ekstrim curah hujan pada tanggal 1 Januari 2020.

Peringatan dini cuaca atau weather alert dari Kedutaan Besar Amerika Serikat menyebutkan bahwa hujan maraton masih akan terus terjadi hingga 12 Januari 2020 mendatang. BMKG meminta masyarakat khususnya di wilayah Jabodetabek tidak perlu panik.

“Senada dengan peringatan dini tersebut, kita tetap waspada, siaga dan menyiapkan rencana darurat keluarga. Langkah ini juga perlu diterapkan oleh setiap keluarga di Indonesia, mengingat potensi bahaya bisa terjadi kapan pun dan di mana pun,” katanya. (T/R2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: RISKA Ajak Sisterfillah Semangat Hadapi Ujian Hidup

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia