Flores Timur, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan kunjungan kerja ke lokasi terdampak erupsi gunungapi Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Kamis (4/1).
Deputi Bidang Logistik dan Peralatan (Logpal) BNPB Lilik Kurniawan bersama Tenaga Ahli BNPB Bambang Eko Pratolo. Kunjungan tersebut dilakukan atas arahan sekaligus mewakili Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, demikian keterangan yang diterima MINA.
Deputi Logpal beserta rombongan tiba di Flores Timur melalui bandara Gewayantana, Larantuka dan disambut oleh Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander. Setelah tiba di sana, rombongan langsung menuju ke kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur yang dijadikan sebagai posko induk penanganan erupsi gunungapi Lewotobi Laki-Laki, untuk memastikan kesiapan tim dalam melakukan upaya penanganan darurat termasuk meninjau gudang penyimpanan logistik dan peralatan.
“BNPB akan melakukan pendampingan. Kami telah meninjau posko utama di kantor BPBD dan harus ada pos lapangan di sekitar pengungsian. Harapannya SK untuk posko sudah diteken oleh Bupati sehingga segala operasional penanganan darurat dapat lebih maksimal,” jelas Lilik.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Dari peninjauan itu, Deputi Logpal memberikan arahan agar sisa barang logistik maupun peralatan segera didistribusikan kepada warga terdampak.
“Gudang logistik di posko utama masih ada barang-barang. Kami telah meminta agar segera didistribusikan untuk warga,” tutur Lilik.
Kemudian, Lilik menuju lokasi pengungsian Desa Konga yang berada di Kecamatan Titihena. Di lokasi itu terdapat 319 KK atau 1.164 jiwa yang mengungsi di tenda pengungsian.
Hal serupa juga dilihat Lilik di lokasi pengungsian lain yakni di Desa Boru. Pengungsian yang tersebar di beberapa titik itu telah menampung lebih dari 2.000 jiwa. Dari dua pengungsian besar itu telah terdapat gudang yang menampung logistik dan peralatan bagi warga.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Lebih lanjut, tim dari Dinas Sosial dan Polsek Wulanggintang juga secara berkala memberikan pelayanan psikososial bagi anak-anak maupun warga pada umumnya.
“Anak-anak mengaku senang berada di pengungsian karena bisa berkumpul dengan teman-temannya. Apalagi makanan di sini juga sangat melimpah. Tidak ada tanda-tanda yang mengarah pada permasalahan psikososial. Karena Dinsos dan Polsek selalu memberikan pendampingan,” kata Lilik.
Terkait kegiatan belajar dan mengajar yang terhenti sementara karena dampak bencana, Deputi Logpal mengatakan bahwa saat ini pihak Pemda setempat tengah mempersiapkan tenda pengungsian untuk menampung para pengungsi yang menempati gedung-gedung sekolah, sehingga jika hal itu dapat dilakukan, seluruh aktivitas belajar mengajar dapat dilanjutnkan, tentunya dengan mempertimbangkan aspek keselamatan sebagai yang utama.
“Kita siapkan pengungsian yang baru. Setelah tanggal 9 mereka bisa ditempatkan yang baru sehingga anak-anak bisa lanjut sekolah. Dengan catatan jika kondisi aman,” kata Lilik.
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Dalam kunjungan tersebut, Deputi Logpal BNPB juga menyerahkan dukungan berupa Dana Siap Pakai (DSP) dari Kedeputian Bidang Penanganan Darurat BNPB senilai 250 juta rupiah, termasuk masker sebanyak 4.000 lembar, sembako 500 paket dan hygiene kit sebanyak 250 paket. Dukungan itu diserahkan Deputi kepada Pj. Bupati Flores Timur.
Berdasarkan hasil kaji cepat per Kamis (4/1) pukul 21.54 WIB, wilayah terdampak erupsi gunungapi Lewotobi Laki-Laki telah mencakup enam desa di dua kecamatan. Adapun rinciannya meliputi Desa Dulipali dan Desa Nobo di Kecamatan Ile Bura. Kemudian Desa Nawakote, Desa Boru, Desa Hokeng Jaya dan Desa Klatanlo di Kecamatan Wulanggitang.
Total pengungsi telah mencapai 3.898 jiwa yang terbagi di beberapa titik lokasi, baik tenda pengungsian, gedung sekolah, kantor koramil hingga rumah kerabat. Demi percepatan penanganan darurat erupsi gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Pemkab setempat telah menetapkan Status Siaga Darurat selama 14 hari terhitung 1-14 Januari 2024. (R/R8/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain