BNPB Peringati Bulan Pengurangan Risiko Bencana

Jakarta, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperingati Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (4/10). Kolaborasi pegiat kebencanaan menjadi pesan penting acara puncak Selasa-Ahad 10-15 Oktober.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Dra Prasinta Dewi  secara resmi membuka Peringatan Bulan PRB.

Ia berharap kolaborasi nyata pentaheliks dapat terus berlanjut.

“Upaya PRB perlu diperhatikan, sebagai suatu investasi yang dilakukan secara fokus dan inklusif. Hal ini bertujuan membangun resiliensi berkelanjutan sekaligus menjadi pengingat atas kemajuan, keberhasilan, capaian mempertahankan ketangguhan dari dampak bencana di Indonesia,” kata Prasinta, dalam keterangan tertulis diterima MINA.

Prasinta menambahkan, Bulan Peringatan PRB telah menjadi agenda nasional yang dilaksanakan setiap tahun sejak 2013 tahun ini BNPB bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara  menyelenggarakan rangkaian puncak Peringatan Bulan PRB Nasional pada Selasa-Ahad (10 – 15 Oktober).  Acara ini akan mengangkat tema ‘Sultra Posanggu Indonesia Mokora’ atau ‘Sultra Tangguh, Indonesia Kuat’.

“Peringatan ini bertujuan membangun kesadaran bersama, dialog dan mengembangkan jejaring antar pelaku PRB serta dapat dijadikan ajang pembelajaran, bagi pelaku PRB seluruh Indonesia,” imbuhnya.

Diharapkan pada Peringatan Bulan PRB, setiap elemen masyarakat pegiat kebencanaan dapat berpartisipasi.

Pada peluncuran Peringatan Bulan PRB, BNPB menyelenggarakan gelar wicara dengan menghadirkan narasumber Direktur Mitigasi Bencana BNPB Berton Pandjaitan, Kalaksa BPBD Provinsi Sulawesi Tenggara Muhammad Yusuf, Kalaksa BPBD Kota Kendari Drs. Fadlil Suparman, UN OCHA Titi Moektijasih, dan DMC Dompet Dhuafa Achmad Lukman.

Pada gelar wicara  tersebut Berton Pandjaitan menerangkan, keterlibatan masyarakat dalam Peringatan Bulan PRB ini, sangat diharapkan sebagai upaya mewujudkan kesadaran bencana di tengah-tengah masyarakat. (R/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)