Jakarta, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi kemungkinan bencana yang akan terjadi bencana pada 2020 masih didominasi oleh bencana hidrometeorologi dan bencana geologis.
“Kita amati tren 20 tahun terakhir hingga sekarang bencana hidrometeorologi 98 persen dan dua persenya adalah bencana geologis,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (29/11).
Agus menjelakan, bencana hidrometeorologi adalah bencana alam yang terjadi sebagai dampak dari fenomena meteorologi seperti angin kencang, hujan lebat, dan gelombang tinggi.
Sementara bencana geologis adalah bencana alam yang terjadi di permukaan bumi seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor dan gunung meletus. Gempa bumi dan gunung meletus terjadi hanya di sepanjang jalur-jalur pertemuan lempeng tektonik di darat atau lantai samudera.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
“Strategi dalam menghadapi bencana, BNPB melakukan program Keluarga Tangguh Bencana. Dalam program tersebut ada beberapa komponen yang harus dipelajari yaitu, membuat masyarakat pintar tentang resiko bencana apa yang akan dihadapi,” katanya.
Kemudian, kata dia, bagaimana cara masyarakat mengtahui menghadapi dan menanggulangi bencana. Bagaimana cara mencari rute-rute evakuasi dan lain sebagainya. Dan yang terpenting latihan bagaimana cara evakuasi ketika terjadi bencana.
“Ke depanya kita akan melakukan pelatihan yang disebut juragan juru di setiap lokasi, tentunya di seluruh Indonesia. Juragan itu yang akan menularkan ilmunya kepada masyarakat di masing-masing provisinya dengan harapan tidak terjadi korban,” katanya.
Sepanjang Januari 2019 hingga pertengahan November 2019, BNPB mencatat, terjadi lebih dari 964 bencana puting beliung. Rumah yang mengalami kerusakan akibat puting beliung jumlahnya mencapai puluhan ribu.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Sebanyak 1.794 unit rumah mengalami rusak berat, 2.978 unit rumah mengalami rusak sedang, dan 17.816 unit mengalami rusak ringan. Kerusakan juga terjadi di sektor pendidikan, rumah ibadah, dan kesehatan. (L/Gun/RS2/R06)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan