BNPB: Sembilan Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir di Jabodetabek

Jakarta, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sebanyak sembilan orang dinyatakan meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor yang menerjang sejumlah titik di wilayah Jabodetabek pada Rabu (1/1).

“Banjir di awal tahun baru pada 1 Januari 2020 yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya menyebabkan korban, kerusakan dan kerugian harta benda,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi (Kapusdatinkom) BNPB Agus Wibowo dalam keterangannya di Jakarta.

BNPB, kata Agus, berhasil menghimpun daftar nama korban meninggal dunia, antara lain:

1. M Ali (82), Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (Korban mengalami hipotermia)
2. Siti Hawa (72). Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (Korban mengalami hipotermia)
3. Willi Surahman, Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (Korban mengalami hipotermia)
4. Rumsinah (68), Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok (Korban tertimbun tanah longsor)
5. N (8), Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok (Korban tertimbun tanah longsor)
6. Amelia (27), Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok (Korban tertimbun tanah longsor)
7. Marsdianto (20), Perumahan Puri Citayam Permai 2, Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor (Korban terseret arus banjir saat aliran kali yang berada persis di depan rumahnya menjebol tanggul).
8. Arfiqo Alif (16) warga Kemayoran, Jakarta Pusat. Korban kesetrum listrik
9. Kusmiyati (30 thn), korban tertimpa tanah longsor, Tanah Sereal, Kota Bogor.

Baca Juga: Isu Viral Bumbu Instan Berlabel Prop 65 di AS, BPOM Pastikan Produk Aman Dikonsumsi di Indonesia

BNPB mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah yang berpotensi banjir agar mengevakuasikan diri ke tempat aman terlebih dahulu dan bersiap-siap dalam menghadapi kemungkinan banjir.

“Yang penting selamatkan jiwa terlebih dahulu,” papar Kepala BNPB Doni Monardo.

Baca Juga: Menag Siapkan Dua Upaya Penanganan untuk Cegah Aksi Pembubaran Rumah Doa