Istanbul, MINA – Bocoran sandi diplomatik yang baru-baru ini diterbitkan oleh The Intercept, outlet media yang berbasis di AS mengungkapkan keterlibatan AS dalam menggulingkan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan tahun lalu.
Mantan Perdana Menteri Shehbaz Sharif menanggapi, jika dugaan konten sandi itu adalah “benar”, itu sama dengan “kejahatan besar”. Daily Sabah melaporkan, Kamis (10/8).
Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), partai yang didirikan Imran Khan, menyatakan kembali permintaannya untuk penyelidikan atas sandi yang dikirim oleh mantan Duta Besar negara itu untuk Washington Asad Majeed, tahun lalu, yang dikutip Khan sebagai ” bukti” konspirasi untuk menggulingkan pemerintahannya.
Khan digulingkan dengan mosi tidak percaya di Parlemen pada 9 April 2022.
Baca Juga: Dubes Masaki: Jepang dan Indonesia Perkuat Kemitraan Strategis di Tengah Tantangan Global
The Intercept menerbitkan konten yang bocor dari sandi tersebut, termasuk laporan pertemuan antara Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Biro Urusan Asia Selatan dan Tengah Donald Lu dan Duta Besar Pakistan saat itu Asad Majeed.
“Rincian dokumen rahasia sekali lagi mendukung pendirian Imran Khan bahwa langkah tidak percaya terhadap konstitusional dan pemerintahan yang dipilih secara demokratis dilakukan di bawah konspirasi,” lanjut PTI.
Kepala PTI menyalahkan Washington dan Panglima Angkatan Darat saat itu Jenderal Qamar Javed Bajwa atas runtuhnya pemerintahan koalisinya.
Namun, baik Washington maupun pemerintah penggantinya di Islamabad telah berulang kali membantah tuduhan tersebut.
Baca Juga: Puan Maharani Ajak Parlemen Asia Tolak Relokasi Penduduk Gaza
Tahun lalu, pemerintah Pakistan berturut-turut, pertama dipimpin oleh Khan dan kemudian oleh Sharif, mengadakan dua pertemuan NSC untuk membahas sandi tersebut. NSC mencatat bahwa ada gangguan eksternal di Pakistan. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rabi Senior Ultra-Ortodoks Desak Pengikutnya Tinggalkan Semua Lembaga Zionis