Jakarta, 22 Jumadil Akhir 1438/ 21 Maret 2017 (MINA) – Dugaan bocornya kunci jawaban Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang beredar di sejumlah daerah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengerahkan tim menyelidiki.
“Kami telah menurunkan tim untuk menginvestigasi kebocoran soal di sejumlah daerah,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Jakarta, Selasa (21/3), demikian media lokal melaporkan.
Ia menjelaskan, USBN pada hari pertama berjalan lancar, namun beredarnya kabar mengenai dugaan adanya kebocoran kunci jawaban dalam bentuk format PDF di aplikasi layanan pesan WhatsApp, pada Senin (20/3).
Sementara, Inspektur Jenderal Kemendikbud, Daryanto menegaskan akan menjatuhkan sanksi kepada guru maupun sekolah yang menyebar kunci jawaban dari soal USBN.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
“Kami akan berikan sanksi tegas. Jika ketahuan kepala sekolah, maka sanksinya bisa dipecat,” katanya.
Ia menyayangkan jika kebocoran kunci jawaban soal USBN tersebut benar terjadi.
“Saya pribadi prihatin dan sangat disayangkan jika benar terjadi kebocoran, motifnya apa, karena ini semua USBN sudah diserahkan sepenuhnya ke guru dan sekolah serta pemerintah daerah,” ujarnya.
Selain itu, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad mengatakan dugaan kebocoran soal USBN akan merugikan sekolah, karena soal untuk USBN sepenuhnya disusun oleh para guru yang tergabung dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP).
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Soal USBN disusun oleh guru, berdasarkan apa yang diajarkan di sekolah. Beda dengan UN. Jadi seharusnya tak ada kebocoran soal maupun kunci jawaban,” kata Hamid.(T/R10/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru