Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Boediono: Pemuda Mampu Selesaikan Ketimpangan Pangan

Admin - Senin, 23 Oktober 2017 - 01:17 WIB

Senin, 23 Oktober 2017 - 01:17 WIB

268 Views ㅤ

Boediono memotivasi pemuda untuk melanjutkan estafet bangsa dalam acara FYI. (Foto: Rahmie/MINA)

Boediono-300x134.jpg" alt="" width="369" height="165" /> Boediono memotivasi pemuda untuk melanjutkan estafet bangsa dalam acara FYI. (Foto: Rahmie/MINA)

Jakarta, MINA – Wakil Presiden RI periode 2009 – 2014 Boediono mengatakan pemuda mampu menyelesaikan ketimpangan pangan yang pada 2050 mendatang dunia tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan manusia.

“Kemajuan suatu bangsa tergantung pada kualitas anak bangsa,” hal itu disampaikan dalam Forum for Youth Indonesians di Jakarta, Ahad, (22/10) yang diinisiasi Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) dan Indonesia Communications (ID COMM) ini.

Menurutnya, jika kita semua tidak mengambil langkah-langkah strategis untuk jangka panjang, dan harus dimulai dari sekarang.

“Pemuda harus sadar bahwa mereka akan menerima estafet bangsa melanjutkannya dari generasi sebelumnya dan harus mencoba meningkatkan kualitas mereka sendiri,” jelasnya.

Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan

Budiono yang juga pernah menjadi Menteri Koordinator bidang Perekonomian di era SBY tersebut mengatakan, kemajuan bangsa tergantung pada kualitas manusia yang membentuk bangsa ini.

Setidaknya, ada dua dimensi katanya yang harus digarap untuk menciptakan kemajuan itu yaitu jasmani, melalui kesehatan, dan rohani, melalui pendidikan. Hal tersebut perlu difokuskan untuk diinvestasikan bagi generasi muda. Generasi yang sukses, adalah generasi yang bisa menciptakan generasi penerus yang baik.

“Strateginya kita untuk kemajuan bangsa adalah memperbaiki kualitas manusia, kesehatan, dan pendidikan, tapi lebih fokus sumber daya kita investasikan kepada generasi muda,” tambahnya.

Pada tahun 2025, populasi manusia global diperkirakan mencapai 8,1 Miliar dan 95 persennya disumbangkan oleh negara-negara berkembang. Pada 2050, populasi dunia mencapai 9 Miliar penduduk. Besarnya angka manusia yang memerlukan konsumsi makanan ini akan membutuhkan kenaikan produksi pangan hingga 60%.

Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal

Pemuda saat ini, yang tiga puluh tahun mendatang akan menjadi orang tua dan pemimpin bagi generasi selanjutnya, sudah selayaknya merasa khawatir dan gelisah sejak kini, apakah Indonesia akan memiliki pasokan pangan dalan kuantitas dan kualitas yang memadai.

Forum yang digagas oleh CISDI dan ID COMM ditekadkan sebagai wadah pemuda yang dapat mengembangkan potensinya untuk menjadi pelaku pembangunan, sumber informasi dan pengetahuan, membangun lingkungan yang ramah terhadap inovasi , mendorong terwujudnya gagasan menjadi aksi, dan memberikan pendampingan melalui jejaring multi-sektor yang tahun ini berfokus pada isu pangan. (L/P3/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas

Rekomendasi untuk Anda