Boko Haram Bebaskan 62 Siswi Chibok, Nigeria

Kelompok wanita Nigeria turun ke jalan ibu kota Abuja pada Agustus 2016, menuntut pembebasan ratusan siswi Chibok yang diculik kelompok pada 2014. (Foto: dok. Opinion Nigeria)

 

Abuja, 10 Sya’ban 1438/7 Mei 2017 (MINA) – Sedikitnya 62 dari hampir 200 siswi yang masih hilang setelah penculikan massal Boko Haram di Nigeria timur laut pada tahun 2014 telah dibebaskan.

Seorang pejabat pemerintah Nigeria mengatakan bahwa gadis-gadis itu berada di kota Banki, dekat perbatasan Nigeria-Kamerun, setelah dibebaskan pada hari Sabtu (6/5).

“Kami diberitahu bahwa 62 dari Chibok telah dibebaskan oleh Boko Haram,” kata Ahmed Idris, wartawan Al Jazeera yang melaporkan dari ibu kota Abuja yang dikutip MINA.

Idris melaporkan, menurut sumber, pembebasan itu mungkin karena adanya negosiasi, tapi ada juga beberapa operasi militer baru-baru ini di sekitar wilayah tersebut dan lainnya.

Pada malam 14 April 2014, kelompok bersenjata Boko Haram menculik 276 siswi dari Sekolah Menengah Perempuan Negeri di kota Chibok, sebanyak 57 siswi kemudian berhasil melarikan diri tidak lama setelah mereka diculik.

Sebelum pembebasan hari Sabtu, lebih dari 80 siswi, dinegosiasikan pembebasannya pada bulan Oktober 2016.

Negosiasi antara pemerintah Nigeria dan Boko Haram telah berlangsung beberapa kali.

Pejabat pemerintah mengatakan, mereka melanjutkan setelah adanya pembebasans 21 gadis di tahun lalu. Namun, dalam beberapa bulan terakhir ini diduga negosiasi terbentur di tengah eskalasi pertempuran.

Penculikan para siswi Chibok telah menarik perhatian internasional, sementara kegagalan pemerintah Nigeria untuk bertindak cepat membebaskan gadis-gadis tersebut memicu gerakan dunia Bring Back Our Girls.

Menurut organisasi HAM Amnesty International, sekitar 2.000 anak perempuan dan laki-laki telah diculik oleh Boko Haram sejak tahun 2014, mereka digunakan sebagai budak seks, menjadi pejuang dan bahkan pelaku bom bunuh diri.

Sekitar 20.000 orang terbunuh dan sekitar 2,3 juta orang mengungsi sejak Boko Haram memulai konfliknya pada tahun 2009. (T/RI-1/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.