Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BPBD Rembang Targetkan 100 Desa Tangguh Bencana pada 2025

Zaenal Muttaqin Editor : Widi Kusnadi - Kamis, 5 September 2024 - 05:26 WIB

Kamis, 5 September 2024 - 05:26 WIB

29 Views

Kepala BPBD Kabupaten Rembang Sri Jarwati saat ditemui media kantor bupati setempat, Rabu (4/9) (Foto: File/Kominfo Rembang)

Rembang, MINA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, Jawa Tengah (Jateng) terus berupaya meningkatkan jumlah Desa Tangguh Bencana (Destana) di wilayahnya.

Hingga 2025, BPBD menargetkan pembentukan 100 Destana baru sebagai bagian dari upaya mengurangi risiko bencana di daerah tersebut.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Rembang, Sri Jarwati mengungkapkan, hingga 2024 pihaknya telah berhasil membentuk 30 Destana. Desa-desa ini diprioritaskan di wilayah yang rawan bencana alam, tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Rembang.

“Yang terbaru, kami telah menetapkan dua desa menjadi Destana, yaitu Desa Dadapan di Kecamatan Sedan dan Desa Sale di Kecamatan Sale,” kata Anjar, sapaan akrab Sri Jarwati, dalam wawancara di Kantor Bupati Rembang, Rabu (4/9).

Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan

Menurutnya, pembentukan Destana bertujuan agar desa-desa tersebut dapat mandiri dan siap menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi.

“Desa tangguh bencana ini kami bentuk agar masyarakat desa memiliki kemampuan mandiri dalam menghadapi bencana,” jelasnya.

Anjar menambahkan, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), BPBD menargetkan pembentukan 100 Destana pada 2025. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan warga desa dalam menghadapi situasi darurat.

“Pada 2025 nanti, kami berencana menyelesaikan target RPJMD untuk membentuk 100 Desa Tangguh Bencana,” ujarnya.

Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama

Untuk mencapai target tersebut, BPBD akan melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam memberikan pembekalan dan melakukan penilaian ketangguhan desa. Penilaian ini akan menjadi acuan dalam mengukur kemampuan desa dalam menghadapi bencana.

“Penilaian akan mencakup lebih dari 100 indikator. Desa-desa ini nantinya akan diklasifikasikan ke dalam kategori Destana Pratama, Madya, atau Utama berdasarkan hasil penilaian tersebut,” pungkas Anjar.

Dengan program ini, diharapkan semakin banyak warga desa yang siap siaga dan mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan apabila terjadi bencana.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak  

Rekomendasi untuk Anda