New York, MINA – Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyerukan reformasi organisasi badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dengan mengatakan, organisasi tersebut tidak memenuhi perannya dalam mewakili dunia dan menghentikan perang.
Presiden Lula menyampaikan seruan itu dalam pidato pembukaan sidang ke-79 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, AS, Selasa (24/9), yang akan berlangsung hingga akhir September.
Dia mengkritik pengeluaran puluhan miliar dolar setiap tahunnya untuk persenjataan militer, dan mengatakan, “uang ini harusnya digunakan untuk mengentaskan kemiskinan dan menangani perubahan iklim”. Al-Quds Al-Araby melaporkan.
“Menghilangkan kelaparan lagi adalah komitmen paling mendesak dari pemerintahan saya,” kata Lula, yang terpilih tiga kali untuk memimpin Brasil.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Ia menyerukan peninjauan kembali Piagam PBB untuk menghidupkan kembali peran Majelis Umum dalam mempromosikan perdamaian dan mereformasi lembaga multilateral.
“Pengecualian Amerika Selatan dan Afrika dari kursi permanen Dewan Keamanan PBB merupakan cerminan masa lalu kolonial yang tidak dapat diterima,” katanya.
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva juga memberikan apresiasi khusus kepada delegasi Palestina dan Presiden Mahmoud Abbas, yang disambut tepuk tangan meriah peserta sidang.
Dalam pidatonya, Presiden Brasil juga memperingatkan bahaya meluasnya perang di Jalur Gaza ke Lebanon, dan menyerukan gencatan senjata.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
“Hak untuk membela diri telah berubah menjadi hak untuk membalas dendam, yang menghambat tercapainya kesepakatan untuk melepaskan sandera dan menghalangi gencatan senjata,” kata Lula. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza