Brasilia, MINA – Brazil secara resmi telah memberlakukan perjanjian perdagangan bebas dengan Otoritas Palestina sebagai bentuk solidaritas di tengah genosida Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
“Perjanjian ini merupakan kontribusi konkret bagi negara Palestina yang layak secara ekonomi, yang dapat hidup damai dan harmonis dengan negara-negara tetangganya,” kata Kementerian Luar Negeri Brazil dalam sebuah pernyataan yang dikutip Palestine Chronicle pada Selasa (9/7).
Presiden Brazil, Luiz Inacio Lula da Silva membuat pengumuman tersebut dalam pidatonya di pertemuan puncak Mercosur ke-64 di Paraguay pada Senin (8/7).
Lula Da Silva menyatakan penyesalannya bahwa kesepakatan itu terjadi ketika Palestina sedang mengalami genosida Zionis Israel, demikian laporan kantor berita Al-Mayadeen.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
“Kami bangga menjadi negara pertama di blok tersebut yang meratifikasi perjanjian perdagangan bebas dengan Palestina. Namun, saya sangat menyesalkan bahwa hal ini terjadi dalam konteks di mana rakyat Palestina tengah menderita akibat perang yang sama sekali tidak rasional,” kata Presiden Brazil.
Perjanjian tersebut diratifikasi pada Jumat (5/7) setelah ditandatangani oleh blok perdagangan Mercosur pada tahun 2011, kata laporan itu.
Tidak jelas apakah anggota Mercosur lainnya akan mengikutinya atau tidak.
Mercosur adalah sebuah organisasi dalam bidang ekonomi yang didirikan oleh lima negara dalam kawasan Amerika Selatan pada tahun 1991. Lima negara itu ialah Argentina, Brazil, Paraguay, Uruguay, dan Venezuela.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Duta Besar Palestina di Brasilia, Ibrahim Al Zeben, menyambut baik keputusan Brazil, dengan mengatakan bahwa keputusan tersebut “berani, mendukung, dan tepat waktu.”
Ia mengatakan bahwa ini adalah “cara efektif untuk mendukung perdamaian di Palestina,” dan menyatakan harapan bahwa perdagangan Palestina dengan Mercosur – yang saat ini mencapai $32 juta per tahun – akan meningkat.
Pada bulan Mei, Brazil menarik duta besarnya dari Israel, setelah berbulan-bulan ketegangan antara kedua negara akibat perang genosida yang sedang berlangsung di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 38.000 warga Palestina.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian