Ankara, MINA – Recep Tayyip Erdogan (69) kembali memenangkan pemilihan presiden Turkiye, setelah unggul pada pemilihan umum putaran kedua dengan perolehan suara 54,47%.
Erdogan akan kembali melanjutkan masa jabatan sebagai Presiden Turkiye lima tahun lagi, usai memimpin Turki selama 20 tahun.
Anadolu Agency melaporkan hasil yang disampaikan Ketua Dewan Pemilihan Tertinggi (YSK) Turkiye, Ahmet Yener, bahwa Erdogan memimpin pemilihan umum putaran kedua yang digelar Ahad (28/5) dengan perolehan 54,47% suara.
Sementara kandidat lawannya, Kemal Kilicdaroglu (74), seorang politisi veteran yang didukung oleh berbagai koalisi partai oposisi, memperoleh 45,53%.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Menurut Al Jazeera Mubasher, hingga berita ini ditulis, 99% suara sudah dihitung secara nasional.
Ketua YSK Turkiye, Ahmet Yener, memberikan hasil resmi penghitungan suara sejauh ini kepada wartawan di ibu kota Ankara.
Lebih dari 64,1 juta warga Turki terdaftar untuk memilih, termasuk lebih dari 1,92 juta yang sebelumnya memberikan suara di TPS luar negeri.
Hampir 192.000 kotak suara disiapkan untuk pemilih di seluruh Türkiye.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Pada putaran pertama yang digelar 14 Mei 2023, yang diikuti jutaan pemilih selain memilih presiden negara itu juga memilih anggota parlemen sebanyak 600 kursi, Erdogan menerima suara terbanyak dengan 49,5%, dibandingkan dengan 44,9% untuk Kilicdaroglu.
Hasil pemilu putaran pertama ini juga Aliansi Rakyat Erdogan memenangkan mayoritas kursi di parlemen melawan aliansi oposisi yang terdiri dari enam partai dalam Aliansi Bangsa.
Menurut peraturan pemilu Turki, putaran kedua dilakukan jika tidak ada kandidat yang mencapai suara lebih dari 50% pada putaran pertama.
Pemilu dilakukan saat Turki bergulat dengan krisis ekonomi yang berlarut-larut serta berjuang untuk pulih dari gempa bumi dahsyat di bulan Februari.(T/R1/P1)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel