Doha, MINA – Sebanyak lima anggota delegasi Hamas dilaporkan gugur dalam serangan udara penjajah Zionis Israel yang mengguncang ibu kota Qatar, Doha, Selasa (9/9). Di antara korban tewas terdapat putra dari pimpinan senior Hamas, Dr. Khalil Al-Hayya, serta pengurus kantornya.
Hamas dalam pernyataannya mengonfirmasi bahwa serangan tersebut merupakan upaya pembunuhan terhadap jajaran pimpinan politik mereka, namun menegaskan misi Israel “gagal” karena tokoh-tokoh utama masih selamat.
“Meskipun sejumlah saudara kami telah syahid, delegasi tetap utuh dan musuh tidak berhasil mencapai tujuannya,” tulis pernyataan resmi Hamas dikutip MINA, Rabu (10/9) pagi.
Kelima korban yang gugur adalah Jihad Lubbad (Abu Bilal), Direktur Kantor Dr. Khalil Al-Hayya; Hamam Al-Hayya (Abu Yahya), putra Dr. Khalil Al-Hayya; Abdullah Abdul-Wahid (Abu Khalil), ajudan; Moumen Hassouna (Abu Omar), ajudan; dan Ahmed Al-Mamlouk (Abu Malik), ajudan.
Baca Juga: Serangan Udara Targetkan Pejabat Senior Hamas di Qatar
Ledakan besar dilaporkan terjadi di kawasan Legtifya, Doha, di saat delegasi Hamas tengah membahas usulan terbaru Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang difasilitasi pemerintah Qatar.
Kementerian Luar Negeri Qatar mengecam keras serangan tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan negara mereka, dan menyatakan investigasi tengah dilakukan “pada tingkat tertinggi”.
Serangan tersebut menandai eskalasi signifikan dalam konflik, dengan Doha, yang selama ini menjadi mediator utama negosiasi gencatan senjata, untuk pertama kalinya menjadi sasaran langsung operasi militer Zionis Israel terhadap pimpinan Hamas.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Desak Evakuasi Penuh Kota Gaza Jelang Perluasan Operasi Militer