Kairo, MINA – Mantan Presiden Mesir Mohamed Morsi meninggal dunia pada hari Senin (17/4) di pengadilan setelah berakhirnya persidangan dalam gugatan spionase.
Menurut Televisi Negara Mesir, Morsi menderita serangan jantung setelah sidang pengadilan dan jenazahnya telah dipindahkan ke rumah sakit untuk persiapan pengaturan pemakaman.
Morsi, berusia 67 tahun, meninggal setelah sidang di pengadilan spionase berakhir. Morsi yang terguling meminta untuk berbicara pada sesi itu, dan hakim memberinya izin.
Dia kemudian dilaporkan pingsan di pengadilan dan kemudian dinyatakan meninggal dunia, demikian laporan MEMO yang dikutip MINA.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Morsi lahir di desa El-Adwah di provinsi Delta Nil, Sharqiya pada 1951. Ia belajar Teknik Sipil di Universitas Kairo pada 1970-an sebelum pindah ke Amerika Serikat untuk menyelesaikan gelar doktornya.
Morsi merupakan pimpinan Ikhwanul Muslimin ini terpilih dalam pemilihan umum secara demokratis pada 2012 setelah revolusi 2011 menggulingkan diktator Hosni Mubarak. Dia digulingkan dalam kudeta oleh militer Mesir, yang mengangkat Presiden Abdel Al-Sisi saat ini sebagai pemimpin.
Morsi telah berada di balik jeruji besi sejak dia digulingkan dalam kudeta militer berdarah pada tahun 2013.
Putranya, Osama, juga ditahan di penjara dan sudah tiga tahun. Dia ditahan di sel isolasi karena pembelaannya terhadap ayahnya dan legitimasi konstitusional kepresidenan ayahnyanya.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Keluarga Morsi meminta komunitas internasional dan kelompok hak asasi manusia untuk menyoroti pelanggaran hak asasi manusia otoritas Mesir.(T/R01/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon