Wina, MINA – Kanselir Austria Sebastian Kurz mengatakan, ada hubungan antara gerakan sayap kanan di negaranya dengan tersangka penembakan dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru, yang menewaskan 50 Muslim.
Tersangka adalah seorang supremasi kulit putih berusia 28 tahun bernama Brenton Tarrant kelahiran Australia. Jaksa penuntut mengungkapkan, Tarrant menyumbangkan 1.500 euro (1.700 dolar AS) kepada Gerakan Identitarian (IBOe) di Austria yang antimigran pada awal 2018.
Pada Senin (25/3), rumah juru bicara IBOe Martin Sellner di ibu kota Austria, Wina, digeledah sebagai bagian dari penyelidikan terhadap kemungkinan hubungan dengan tersangka, demikian Al Jazeera melaporkan.
“Telah dikonfirmasikan bahwa ada hubungan finansial antara pria yang melakukan serangan di Selandia Baru dan Gerakan Identitarian di Austria,” kata Kurz kepada wartawan setelah pertemuan kabinet hari Rabu (27/3).
Baca Juga: Slovenia Negara Eropa Pertama yang Larang Semua Perdagangan Senjata dengan Israel
Dia juga mengatakan, hubungan itu akan diselidiki secara menyeluruh dan dia telah berbicara dengan Menteri Dalam Negeri dan Keadilan tentang rencana membubarkan gerakan sayap kanan itu.
“Kedua kementerian akan memobilisasi semua cara mereka melawan gerakan ini,” tambahnya.
Namun, dalam video yang diterbitkan di YouTube, Sellner membantah memiliki hubungan dengan tersangka selain menerima donasi dan telah mengirim kembali email terima kasih secara rutin.
“Saya bukan anggota organisasi teroris. Saya tidak ada hubungannya dengan orang ini, selain itu saya secara pasif menerima sumbangan darinya,” kata Sellner.
Baca Juga: Portugal Pertimbangkan Akui Negara Palestina pada Bulan September
Badan intelijen Austria juga mengatakan tersangka mengunjungi Austria November lalu. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ikuti Langkah Inggris dan Prancis, Malta Akan Akui Negara Palestina