Gaza, MINA – Ribuan pejuang Hamas menggelar sejumlah parade militer di seluruh wilayah Jalur Gaza, sepekan setelah gencatan senjata gerakan perlawanan Palestina dengan pendudukan Israel.
Koresponden MINA di Gaza, M Shaaban, Rabu (1/6), Brigade Izzuddin Al-Qassam, Rabu (2/6) melaporkan, sayap militer Hamas ikut melakukan parade militer ini, untuk menghormati keluarga para syuhada dan merayakan kemenangan gerakan perlawanan Palestina atas pendudukan Zionis.
Ratusan tentara Qassam, membawa senjata sedang dan ringan, berpartisipasi dalam pertunjukan tersebut. Mereka juga menunjukkan senjata dan rudal yang digunakan sebagai respon atas agresi Israel baru-baru ini.
Banyak warga Palestina yang merayakan kemenangan itu menghadiri parade militer, termasuk pria, wanita dan anak-anak.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Mereka memberi hormat kepada para pejuang dan berterima kasih kepada mereka karena telah membela Al-Aqsa dan rakyat Palestina.
Musheer Al-Masri, seorang pemimpin di Hamas di Gaza, menegaskan bahwa Kota Al-Quds (Yerusalem) adalah pusat perjuangan dan inti dari permasalahan rakyat Palestina.
“Penjajah Zionis (saat agresi) tidak mampu menghadapi gerakan perlawanan, melainkan (sengaja) membunuh anak-anak, orang tua dan wanita yang tidak berdosa,” tegasnya.
Dia memperingatkan Israel terhadap berbagai pelanggaran yang dilakukan terus-menerus terhadap rakyat Palestina dan tempat-tempat suci Yerusalem, juga di Jalur Gaza dan lingkungan Sheikh Jarrah.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Pada kesempatan itu, seorang komandan Brigade Al-Qassam juga menegaskan, gerakan perlawanan di Gaza dalam keadaan baik-baik saja pasca agresi militer Israrl terbaru.
“Kami mampu menghancurkan penjajah dengan rudal untuk periode yang tidak dapat diharapkan musuh, dan siap untuk menghadapi setiap agresi terhadap kesucian dan rakyat kami,” pungkasnya.
Pada 13 April 2021, situasi di wilayah Palestina memanas akibat serangan brutal pasukan Israel di Kota Al-Quds (Yerusalem).
Pasukan pendudukan Israel menyerbu halaman Masjid Al-Aqsa beberapa kali secara berturut-turut. Mereka menyerang penduduk Yerusalem dan mengevakuasi warga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Pada tanggal 28 Ramadhan 1442H bertepatan 10 Mei 2021, pasukan pendudukan Israel menyerbu halaman Masjid Al-Aqsha dalam jumlah besar dan menyerang jamaah muslim yang sedang itikaf.
Insiden ini mendorong gerakan perlawanan Palestina untuk menanggapi kejahatan pendudukan Israel terhadap warga sipil Palestina.
Militer Pendudukan Israel kemudian terus membombardir Gaza selama 11 hari berturut-turut. Hingga gencatan senjata disepakati kedua pihak pada Jumat, 21 Mei 2021.
Agresi Israel di Gaza ini telah menewaskan 252 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, dan telah melukai lebih dari 1.900 orang.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Serangan Roket dan tembakan rudal lainnya dari gerakan perlawanan di Gaza merenggut 12 nyawa di Israel, termasuk satu anak, dan sekitar 357 orang di Israel terluka.(L/MS/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)