Gaza, MINA – Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, mengatakan para pejuang Perlawanannya melakukan penyergapan komplek militer Israel, dalam misi yang dijuluki “Mematahkan Pedang”, di sebelah timur Beit Hanoun di Gaza utara pada hari Ahad (20/4).
Secara rinci, Al-Qassam menyatakan para pejuangnya menargetkan kendaraan Storm militer Israel, yang digunakan oleh Batalyon Intelijen Tempur Divisi Gaza, dengan peluru anti-tank, yang mengakibatkan korban jiwa yang sudah dikonfirmasi.
Ketika bala bantuan Israel datang, mereka disergap dengan bahan peledak anti-personel, yang menyebabkan pasukan tewas dan terluka.
Al-Qassam juga mengonfirmasi penargetan posisi militer Israel yang baru didirikan di area penyergapan dengan empat peluru RPG, diikuti oleh tembakan mortir, dan media militer kelompok tersebut merilis rekaman yang menunjukkan serangan terhadap kendaraan pendudukan penyerang di dekat lingkungan al-Tuffah di sebelah timur Kota Gaza.
Baca Juga: Wakil Ketua Knesset Israel Serukan Eksekusi Massal di Gaza
Media Israel mengakui tewasnya seorang tentara Israel dan empat lainnya cedera dalam “insiden serius” di Jalur Gaza.
Saluran KAN Israel melaporkan bahwa “insiden” di Gaza utara terjadi di dekat lokasi yang dikunjungi oleh Perdana Menteri Israel Netanyahu dan Menteri Keamanan Israel Katz pekan lalu.
Media Israel mengutip pernyataan mantan perwira intelijen Israel Michael Milstein bahwa “yang memperkuat ketahanan Hamas adalah keyakinan ideologisnya yang mendalam, yang memungkinkannya bertahan sampai akhir.”
“Pejuang Hamas siap bertempur sampai nafas terakhir,” ujarnya.
Baca Juga: 50 Lebih Syahid setelah Serangan Israel terhadap Bangunan Hunian di Gaza
Sementara itu, Brigade al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), menerbitkan rekaman yang mendokumentasikan para pejuangnya merebut dua pesawat nirawak militer Israel saat mereka melakukan misi pengintaian di langit Kota Gaza.
Hal ini terjadi saat Israel terus meningkatkan serangannya terhadap Gaza, menggusur dan membunuh puluhan ribu orang serta memperburuk krisis kemanusiaan di daerah kantong tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Rencanakan Pembangunan 13 Kota Pemukiman Baru di Tepi Barat