Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Brigade Al-Quds: Kami Tidak Akan Terus Diam

Zaenal Muttaqin - Ahad, 11 Oktober 2020 - 05:50 WIB

Ahad, 11 Oktober 2020 - 05:50 WIB

18 Views

Gaza, MINA – Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam di Jalur Gaza, menerbitkan klip video pendek pada Sabtu (10/10) malam yang berisi ancaman langsung terhadap pendudukan Israel.

Video ancaman itu dengan latar belakang gambar kondisi kesehatan yang memburuk dari tahanan Maher Al-Akhras, yang telah melakukan mogok makan selama 76 hari.

Video tersebut menunjukkan para pejuang perlawanan dari brigade-brigade yang mempersiapkan misil “Badr 3” untuk ditembakkan ke pemukiman pendudukan Israel.

Pantauan MINA pada Ahad (11/10) pagi, video yang diunggah di YouTube tersebut telah dihapus oleh pengelola YouTube karena dianggap tidak sesuai dengan aturan layanan yang ditetapkan.

Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan

Media Safa dalam laporannya menyebutkan, dalam video tersebut terdapat kalimat “Diamnya kami tidak akan diperpanjang” dalam bahasa Arab dan Ibrani.

Video juga mengutip pernyataan sebelumnya oleh Sekretaris Jenderal Jihad Islam, Ziad Nakhaleh, di mana dia berkata: “Saya menganggap musuh bertanggung jawab atas nyawa setiap tahanan, dan saya secara khusus menyebutkan pejuang Maher Al-Akhras, dan musuh harus sepenuhnya memahami apa yang saya katakan.”

Tahanan tuna wicara itu melakukan aksi mogok makan tanpa batas, menolak penahanan administratifnya, di saat kondisinya terus melemah dan terancam meninggal setiap saat.

Tahanan itu terbaring di Rumah Sakit Kaplan, ada di wilayah pendudukan dengan kondisi kesehatan yang serius.

Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza

Tahanan menolak diperpanjang masa penahanan dan mendesak pembebasannya secepatnya. (T/B04/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam

Rekomendasi untuk Anda