Tel Aviv, MINA – Mantan Wakil Komandan Brigade Golani, Brigadir Jenderal (purn.) Yoeli Or, menyatakan bahwa Brigade Golani menderita kerugian terbesar di pertempuran Lebanon Selatan, sejak brigade tersebut didirikan pada tahun 1948.
Media Israel menuduh militer mengaburkan informasi dan menyembunyikan jumlah kematian sebenarnya yang diderita Brigade Golani dalam pertempuran di Lebanon Selatan, setelah mengakui kematian tujuh anggota, termasuk seorang perwira, komandan, dan lima prajurit, serta cedera beberapa orang lain dari Batalyon ke-51 Brigade tersebut selama 48 jam terakhir. Almayadeen melaporkan, Jumat (15/11).
Saluran 12 Israel melaporkan penyelidikan awal atas insiden hari Rabu mengonfirmasi prajurit Israel yang disergap setelah memasuki sebuah gedung di Lebanon Selatan merupakan bagian dari operasi yang dilakukan oleh Divisi ke-36 Batalyon tersebut.
Secara rinci, saluran tersebut mengungkap penyergapan yang direncanakan dengan baik dilakukan setelah pejuang Perlawanan muncul dari lubang terowongan, melepaskan tembakan ke arah prajurit dari jarak dekat.
Baca Juga: Israel akan Larang Pengibaran Bendera Palestina di Lembaga dan Universitas
Pertempuran yang diperkirakan berlangsung selama tiga jam, berakhir dengan tewasnya enam prajurit Brigade Golani dan satu orang cedera sebagaimana dilaporkan pada saat itu.
Pada hari Kamis, konfrontasi lain terjadi di lokasi yang tidak jauh dari lokasi sebelumnya, di mana seorang letnan dan komandan peleton tewas, sementara seorang perwira terluka parah.
Sebelumnya,media Israel juga mencatat poin kedua mengenai Brigade Golani, yang telah dikerahkan di Jalur Gaza dan Lebanon, dengan menyoroti biaya keterlibatannya sangat tinggi, dan jumlah personelnya semakin berkurang.
Laporan Israel mencatat, Brigade Golani menghadapi kekurangan pejuang yang signifikan, menambahkan bahwa Lebanon berlumuran darah dari beberapa generasi prajurit Golani, menelusuri pengorbanan Brigade tersebut dari Goni Harnik, yang gugur dalam invasi Lebanon tahun 1982 di Kastil Beaufort, hingga Erez Gerstein, yang memimpin unit penghubung selama tahap akhir pendudukan Israel di Lebanon Selatan.
Baca Juga: Pakar Militer Sebut Israel Tutupi Jumlah Sebenarnya Tentara yang Tewas
Mereka juga menyebutkan Roi Klein, Wakil Komandan Batalyon ke-51, yang tewas di Bint Jbeil selama perang tahun 2006.
Sejak dimulainya perang pada Oktober 2023, 103 prajurit Golani dilaporkan tewas, menurut angka IOF. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Hal tentang Gaza Utara, Pengepungan Israel dalam Blokade