Jakarta, MINA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Beri Penghargaan Sarwono Award (SA) kepada Prof. Melani Budianta, salah seorang pelopor perkembangan Kajian Budaya (Cultural Studies) di Indonesia.
Penghargaan diberikan oleh Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko pada acara Sarwono Award (SA) dan Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture (SML) 2023.
SA dan SML diselenggarakan oleh BRIN sebagai lembaga keilmuan terbesar sudah seharusnya menyelenggarakan kegiatan keilmuan yang cerdas dan bergengsi, yang bekerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di Auditorium Gd. B.J. Habibie Jakarta, Rabu (23/8).
Handoko mengatakan, SA dan SML 2023 merupakan kegiatan keilmuan dalam pemberian penghargaan kepada ilmuwan karena jasa dan pengabdian serta reputasinya, baik tingkat nasional maupun internasional, dalam bidang ilmu pengetahuan dalam memberikan sumbangsih nyata dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan kemanusiaan.
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
Ia menjelaska, SA memberikan apresiasi yang bersifat “a life time achievement” kepada individu yang memiliki prestasi dan kontribusi luar biasa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memiliki dampak penelitian yang dimanfaatkan oleh masyarakat, baik melalui Kekayaan Intelektual (KI) maupun bentuk penelitian lainnya melalui kolaborasi dengan mitra.
Sedangkan Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture merupakan kegiatan keilmuan dalam bentuk orasi ilmiah yang disampaikan oleh individu yang berjasa dalam penemuan, pengembangan, dan penyebarluasan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memiliki kontribusi bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.
Penggunaan nama “Sarwono” menurut Handoko, dimaksudkan untuk mengenang jasa pengabdian Prof. Dr. Sarwono Prawirohardjo (Kepala LIPI pertama) dalam membangun ilmu pengetahuan Indonesia.
Sejak 2001, kuliah ilmiah Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture telah dilaksanakan setiap tahun, dan sejak 2002 diberikan penghargaan Sarwono Memorial Award merupakan penghargaan kepada perorangan yang telah menunjukkan prestasi luar biasa dalam ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan kemanusiaan.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Handoko berharap ke depan akan muncul lebih banyak SDM Iptek yang unggul sebagai tokoh-tokoh periset nasional yang akan menunjukan karya nyatanya untuk mengatasi berbagai permasalahan bangsa.
Sementara dan Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture (SML) 2023 disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc. seorang ahli biologi dan ekologi kelautan yang saat ini sedang menjabat sebagai Rektor Universtias Hasanudin, Makasar.
Prof. Jamaluddin Jompa, seorang ahli biologi dan ekologi kelautan mengatakan, saya seorang yang sangat peduli dengan kondisi terumbu karang di perairan laut Indonesia.
Menurut jamaludin, terumbu karang di Indonesia adalah data center of Marine biodiversity.
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung
“Namun ironis memang bahwa salah satu kelompok masyarakat yang miskin itu adalah masyarakat pesisir pulau-pulau kecil di mana terumbu karang berkembang. Jadi di satu sisi terumbu karang ini sangat indah sangat kaya tapi disisi lain kok masyarakatnya masih miskin tak berdaya,” ujar Jamaluddin.
Ia mengatakan, perlu upaya memberdayakan masyarakat untuk mengelola terumbu karang dengan baik yang pada akhirnya dapat memberi alternatif peningkatan ekonomi masyarakat. Dengan begitu, terumbu karang itu bisa berkembang lebih sustainable.
Untuk itulah, lanjut Jamaluddin diperlukan penanganan terhadap keberlangsungan terumbu karang secara komprehensif.
“Diperlukan edukasi terhadap masyarakat yang baik terutama kepada anak-anak nelayan, sehingga timbul kesadaran bahwa masa depan mereka tergantung di terumbu karang, oleh karena itu jangan dirusak,” pungkasnya. (L/R8/P2)
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia
Mi’raj News Agency (MINA)