Jakarta, MINA – PT Bank Syariah Indonesia, Tbk (BSI) meluncurkan program bertajuk Small Movement for Green Economy dalam rangka memperingati Hari Tanpa Kantong Plastik Internasional yang jatuh pada 3 Juli 2021.
Bekerjasama dengan Plasticpay, program meletakkan mesin daur ulang sampah plastik untuk publik tersebut, menjadi wujud komitmen BSI dalam mendukung ekonomi hijau di Indonesia sekaligus meningkatkan kepedulian publik terhadap lingkungan.
Wakil Direktur Utama 1 BSI Ngatari mengatakan di acara peluncuran, pada tahap awal, BSI dan Plasticpay Indonesia akan menempatkan Reverse Vending Machine (RPM) di area publik. Demikian dikatakannya dalam keterangan tertulis, Senin (12/7).
Mesin daur ulang sampah plastik tersebut pada tahap pertama ditempatkan di Gedung BSI Wisma Mandiri 1 Jakarta dan selanjutnya mesin tersebut juga akan ditempatkan di area umum di Jabodetabek dengan menggandeng Plasticpay untuk mengedukasi daur ulang sampah plastik.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
“Kolaborasi ini untuk mengedukasi masyarakat agar aware terhadap sampah plastik dan mulai memilah dan mengolah dengan baik menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi lewat platform digital. Lewat program ini, pencapaian dampak lingkungan akan terukur secara bersamaan dengan pendapatan finansial yang akan diinvestasikan kembali untuk program berkelanjutan,” kata Ngatari.
Masyarakat yang ingin ikut serta mengurangi plastik, lanjutnya, dapat dengan mudah mereedem plastik tersebut ke mesin RVM.
Cukup dengan menukar plastik, scan barcode, masyarakat memperoleh poin yang dapat ditukarkan dengan merchandise dari BSI dan Plasticpay Indonesia.
Satu poin senilai sama dengan Rp 1. Untuk 1 botol ukuran 600 ml setara dengan 56 poin atau Rp56, untuk 1 kg setara 2968 poin atau senilai Rp3.000,-.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
Selain itu, BSI juga akan memberikan privilege bagi masyarakat yang membuka rekening senilai Rp 1 Juta pada periode 5 – 30 Juli 2021 di BSI area Jakarta. Nasabah juga akan mendapat merchandise totebag hasil dari daur ulang 15 botol plastik.
Juga hadir dalam peluncuran acara yang dilakukan secara virtual yaitu Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia M Arief Rosyid Hasan, Wakil Direktur Utama 2 Bank Syariah Indonesia Abdullah Firman Wibowo, Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Novrizal Tahar serta CEO Plasticpay Suhendra Setiadi.
Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI menyatakan, apresiasi dan ucapan selamat atas launching program plasticpay Bank Syariah Indonesia.
“Tentu ini sangat membanggakan dan membahagiakan bagi pemerintah, terutama karena masuknya lembaga keuangan dalam ekosistem pengelolaan sampah dan banyaknya muncul social enterpreneur yang memudahkan masyarakat untuk mengelola sampah. Semoga program ini dapat turut memecahkan persoalan sampah di Indonesia,” ujar Novrizal.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Sementara itu CEO Plasticpay Indonesia Suhendra Setiadi menyampaikan terima kasih kepada Bank Syariah Indonesia atas kolaborasi yang terjalin.
“Melalui gerakan sosial yang mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk mengolah sampah plastik secara 360 derajat, kami berharap dapat menciptakan snowball effect untuk bersama-sama mengubah perilaku yang meluas dan mendalam, juga meningkatkan partnership dengan UMKM untuk menghasilkan produk yang mendukung green economy,” ungkap Suhendra.
Berdasarkan studi National Plastic Action Partnership tahun 2020, Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik terbesar urutan ke-2 di dunia, dengan volume sampah plastik sebesar 6,8 juta ton per tahun.
Selain itu juga, data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia menyebutkan bahwa sebanyak 72% masyarakat Indonesia masih tidak peduli akan pengelolaan sampah plastik yang dihasilkan.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
PT Bank Syariah Indonesia Tbk, sebagai bank Syariah terbesar di Indonesia menunjukan kepedulian tersebut sebagai wujud melaksanakan maqoshid syariah rahmatan lil alamin.
BSI berharap, bahwa keberadaan BSI di Indonesia akan memberikan manfaat tidak hanya untuk kemajuan ekonomi, tetapi juga untuk masyarakat dan alam sekitar. (R/R4/P1)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas