Jakarta, MINA – PT Bank Syariah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan bank syariah. Hal itu disampaikan dalam Kuliah Umum di UIN Walisongo Semarang.
Kegiatan Kuliah Umum ini merupakan salah satu bentuk aktif BSI dalam meningkatkan literasi keuangan di lingkungan akademisi dengan tema “Menelisik Masa Depan Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia: Merger BRI Syariah, BSM dan BNI Syariah” yang disampaikan langsung Wakil Direktur Utama 2 Bank Syariah Indonesia, Abdullah Firman Wibowo, Selasa (15/6).
Wakil Direktur Utama 2 BSI Abdullah Firman Wibowo mengatakan, materi secara virtual dihadapan mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang yang hadir mengikuti jalannya acara baik secara luring dengan protokol kesehatan yang ketat maupun secara daring.
“Saat ini literasi keuangan bank syariah masih jauh lebih rendah dibandingkan bank konvensional, perkembangan keuangan syariah khususnya industri perbankan syariah secara umum, dan merger bank syariah himbara serta dampaknya terhadap ekonomi syariah di Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Ia mengatakan, mergernya 3 bank syariah anak BUMN yaitu BSM, BNIS, BRIS menjadi BSI, merupakan bentuk keseriusan Indonesia dalam membumikan ekonomi dan perbankan Syariah di Indonesia, tentu diharapkan dapat meningkatkan literasi masyarakat dan Insya Allah bisa membuat kontribusi ekonomi Syariah dan industri halal di Indonesia lebih besar dan lebih bermanfaat untuk masyarakat.
Hadir pada kesempatan tersebut, Rektor UIN Walisongo, Imam Taufiq dan Dekan FEBI UIN Walisongo, Muhammad Saifullah hadir sebagai narasumber Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS, Sutan Emir Hidayat; Wakil Direktur Utama 2 Bank Syariah Indonesia, Abdullah Firman Wibowo dan Kepala Pusat Bisnis Dosen UIN Walisongo; Wahab Zaenuri.
Program literasi yang sedang dilaksanakan oleh BSI ini merupakan program yang bertujuan mengedukasi masyarakat, khususnya generasi milenial. Dalam program ini, BSI berkolaborasi dengan sejumlah pihak, yang terdiri dari asosiasi hingga universitas, untuk melakukan edukasi melalui seminar, kuliah umum, pengadaan kurikulum, sampai program pelatihan.
Sejumlah pihak yang digandeng oleh BSI dalam program ini antara lain 21 universitas di Indonesia, KNEKS, Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia, dan Lembaga nirlaba Syafieq NU. Selain melalui program tersebut, BSI juga menggenjot literasi keuangan syariah secara organik, yakni memanfaatkan sumber daya manusia perseroan untuk mengedukasi masyarakat di sekitarnya.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Lewat program yang akan digelar sampai akhir tahun 2021 ini, literasi keuangan bank syariah diharapkan dapat meningkat, dimana nantinya juga akan berdampak pada meningkatnya inklusi keuangan syariah dan transaksi keuangan syariah. (R/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon