Jakarta, MINA – Bank Syariah Indonesia dan Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra Umat (Laznas BSM Umat) memberikan bantuan biaya operasional dua rumah singgah. Bantuan diberikan kepada dua Yayasan yaitu Rumah Singgah Peduli Indonesia dan Rumah Satu Hati, Kenari Jakarta Pusat dengan total Rp80 juta.
Penyerahan bantuan kepada dua rumah singgah tersebut, secara simbolis dilaksanakan pada Selasa-Rabu (12-13/7) oleh Direktur Care Program Yayasan BSMU Ilham Syahputra.
Ilham mengatakan, bantuan yang diberikan bisa meringankan beban pasien yang sedang berobat.
“Selain itu bantuan ini juga sebagai bentuk simpati terhadap masyarakat yang tidak mampu dalam menjalani pengobatan,” kata Ilham, demikian keterangan tertulis, Sabtu (23/7).
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Ilham juga menyampaikan, terima kasih kepada BSI dan para donatur sehingga bantuan ini bisa disalurkan.
Menyusul pada Rabu 13 Juli 2022, diberikan secara simbolis bantuan dana kepada Yayasan Rumah Satu Hati yang berlokasi di Kenari Jakarta Pusat. Bantuan ini bertujuan dapat mendukung kebutuhan sarana, prasarana dan pengobatan pasien rumah singgah yang tidak ditanggung BPJS/ Jamkesmas.
Rumah Singgah Peduli Indonesia menampung pasien kurang mampu dari berbagai daerah di Indonesia dengan berbagai keluhan penyakit. Terdiri dari pasien anak-anak dan dewasa. Seperti scoliosis, kanker, jantung sebagainya.
Sedangkan Yayasan Rumah Satu Hati merupakan hunian sementara bagi pasien dan keluarga pasien khusus dalam pengobatan penyakit hati. Yayasan Rumah Satu Hati tidak hanya membantu memberikan rumah singgah bagi pasien penyakit hati tetapi juga mengedukasi masyarakat dan melakukan pendampingan terkait dengan penyakit hati.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Yayasan Rumah Satu Hati telah membantu beberapa anak yang membutuhkan bantuan cangkok hati.
Heri salah satu pengurus Yayasan Rumah Satu Hati mengatakan, ingin sekali membangun bank organ hati. “Karena saat ini di Indonesia belum ada bank organ hati untuk membantu para pejuang hati,” kata Heri.
Yayasan Rumah Satu Hati sudah berdiri sejak tahun 2015. Penyakit gangguan hati pada anak masih merupakan penyakit yang asing di masyarakat. Rumah singgah ini hanya memiliki tujuh kamar sehingga hanya bisa untuk tujuh anak. Karena anak-anak pejuang hati mudah tertular penyakit dari orang sekitarnya, maka mereka tidak dapat digabung dalam satu kamar untuk beberapa pasien.
“Terima kasih telah memilih kami dalam kebaikannya. Semoga ini menjadi jalan baik untuk semuanya”, ujar Heri.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Sementara Manager BSM Umat Care, Dedi Setiawan mengatakan, bahwa Laznas BSM Umat adalah mitra strategis dari Bank Syariah Indonesia. Laznas BSM Umat memiliki banyak kegiatan terkait kebencanaan dan kemanusiaan, dan juga bekerjasama dengan komunitas-komunitas yang fokus pada masalah kemanusiaan.
“Kami berharap dapat menebarkan kemaslahatan umat tidak hanya di satu lokasi tetapi juga lokasi yang lain. Dengan demikian ada kebermanfaatan yang lebih luas kepada anak-anak yang dirawat,” lanjut Dedi.
Pada tahun 2022 Laznas BSMU memiliki program Campaign Go Happy dengan minimal uang Rp 5.000 sudah bisa memberikan sejuta kebaikan dan kemaslahatan bagi mereka yang membutuhkan melalui. (R/R4/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng