Jakarta, 19 Jumadil Awwal 1438/16 Februari 2017 (MINA) – Direktur Distribution and Services Bank Syariah Mandiri (BSM) Edwin Dwidjajanto mengharapkan dapat menjual Sukuk Negara Ritel (SR)-009, sesuai kuota yang diberikan pemerintah.
“Membidik investor dari kalangan ibu rumah tangga dan Pegawai Swasta,” kata Edwin di gedung BSM, Jakarta, Kamis (16/2) dalam keterangan Pers diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurutnya, SR-009 adalah Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) berupa investasi sukuk yang ditujukan bagi investor WNI perseorangan.
SR-009 diterbitkan dalam mata uang Rupiah dan dipasarkan melalui Agen Penjual yang telah ditunjuk pemerintah.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Ia mengatakan pemerintah melalui Kementerian Keuangan RI telah menunjuk 22 agen penjual termasuk Bank Syariah Mandiri.
“Alhamdullilah, kami memperoleh kepercayaan pemerintah sebagai agen penjual Sukuk Ritel sejak pertama kali terbit yaitu dari seri SR-001 hingga seri SR-009,” ujar Edwin,
SR-009 mulai dipasarkan 27 Februari -17 Maret 2017. Adapun tenornya tiga tahun yakni (22 Maret 2017-10 Maret 2020).
Dengan nilai nominal per unit Rp 1.000.000, minimal investasi per peserta adalah Rp 5.000.000 dan maksimal Rp 5 miliar.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Pemerintah belum mengumumkan secara resmi berapa kupon pada SR-009 ini.
Berdasarkan data historis, mayoritas investor Sukuk Ritel di BSM adalah ibu rumah tangga dan Pegawai Swasta.
“Kami telah memetakan customer base potensial dan melakukan sosialisasi internal eksternal di berbagai media sebagai strategi pemasaran SR-009” ujar Edwin.
Dia menambahkan, SR-009 dapat menjadi recruiter product dalam meningkatkan jumlah nasabah baru. Penambahan nasabah baru akan menjadi multiplier effect terhadap penjualan produk BSM lainnya.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
‘’Investor dapat menjual SR-009 di pasar sekunder setelah meng-hold minimal satu periode kupon yakni 22 Maret 2017 s.d. 10 April 2017. Sebagai agen penjual kami siap jadi stand-by buyer di pasar sekunder,’’ tegas Edwin.
“Hanya saja karakter investor di Bank Syariah Mandiri sebagian besar memegang Sukuk Ritel-nya hingga jatuh tempo,” kata Edwin.
Setiap tahunnya tren investor yang membeli Sukuk Negara Ritel di BSM mengalami peningkatan.
Instrument investasi jenis ini mudah prosesnya, terjangkau, berprospek bagus dan sangat aman karena dijamin oleh Pemerintah. (L/R03/RS1)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)