Jakarta, (MINA) – Bank Syariah Mandiri (BSM) membuka layanan loket penukaran uang Riyal Arab Saudi (SAR) di dua belas embarkasi haji yaitu Jakarta Pondok Gede, Solo, Surabaya, Makassar, Batam, Aceh, Medan, Padang, Palembang, Banjarmasin, Lombok, dan Balikapapan.
Selain loket penukaran SAR di embarkasi tersebut, BSM juga melayani penukaran hampir di seluruh outlet benk syariah tersebut di seluruh Indonesia.
“Kehadiran loket penukaran uang tersebut diharapkan mempermudah kebutuhan nasabah terkait valuta asing berupa SAR menjelang berangkat haji ke Tanah Suci,” kata Direktur Wholesale Banking Kusman Yandi dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (1/8).
Dia juga mengatakan, khusus loket penukaran di embarkasi, BSM menyediakan devisa tunai (bank notes) dengan sistem bundling terdiri dari pecahan 1, 5, 10 dan 50. Berbagai pecahan tersebut dapat digunakan jamaah haji untuk membeli makanan, minuman, dan kebutuhan sehari-hari selama di Tanah Suci.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“BSM tahun ini menyediakan lebih dari 25 juta SAR. Alhamdullilah, penjualan riyal BSM tahun 2016 tercatat sangat baik. Tahun ini kami antisipasi kenaikan jumlah penjualan dengan ketersediaan SAR yang lebih banyak yaitu 25 juta SAR,” jelas Yandi.
BSM juga memberikan kesempatan kepada travel haji dan umroh untuk menjadi mitra penyedia devisa tunai Riyal untuk jamaah haji dan umrah. Saat ini BSM dikenal pasar sebagai bank penyedia Riyal dengan outlet terbanyak dan terlengkap dalam penyediaan pecahan mulai dari 1 hingga 500 SAR.
“Penjualan bank notes SAR ini, diharapkan dapat meningkatkan bisnis treasury sehingga bisa mendongkrak pendapatan berbasis komisi (fee based income),” kata Yandi.
Dengan jumlah jamaah haji yang mendaftar melalui BSM dan tahun ini akan berangkat sekitar 83.206 dari total 201.437 calon jamaah haji Indonesia dan jumlah jaringan outlet yang tersebar di Indonesia BSM optimis dapat meningkatkan jumlah penjualan mata uang SAR tahun ini. (T/R03/R01)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Miraj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon