Mataram, 26 Syawwal 1437/31 Juli 2016 (MINA) – Presiden RI Joko Widodo membuka secara resmi gelaran Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXVI di Mataram. Dalam sambutanya, Presiden meminta agar perhelatan MTQ yang telah membudaya di Indonesia selain dapat ditingkatkan kualitasnya, dikembangkan sisi pemaknaannya.
Menurutnya, MTQN harus mampu membumikan Al-Quran sehingga dapat dipahami dan diamalkan masyarakat. “Prestasi adalah hal utama, namun yang lebih utama dari MTQN adalah syiar dan dakwah bagaimana membumikan Al-Quran. Kita harus jadikan Al-Quran sebagai nafas kita, sebagai pegangan hidup kita,” kata Presiden, Sabtu (30/7) malam.
Presiden mengaku prihatin dengan masih banyaknya orang yang mudah mencela, merendahkan orang lain, mengejek dan menjelekkan orang lain, bahkan mengabaikan sopan santun. Padahal semua itu adalah sikap yang tidak sejalan dengan ajaran Al-Quran, demikian keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Jokowi juga menyayangkan kecenderungan orang masa kini yang mudah melontarkan ungkapan kebencian, terutama di media social, terlebih ketika terjadi konstelasi politik. Oleh karena itu, melalui MTQN XXVI, Presiden berharap makna Al-Qur’an dapat dipegang teguh dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
“Al-Qur’an dapat benar-benar kita hayati dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Sebagai pedoman hidup umat Islam, Al-Qur’an mengandung pesan dan nilai kemanusiaan, nilai kesalehan sosial. Karenanya, sebagai Negara dengan berpenduduk Muslim terbesar, sudah saatnya Indonesia menjadi sumber pembelajaran bagi seluruh dunia. Islam di Indonesia sudah merupakan Islam Moderat, lanjut Presiden, sementara negara-negara lain masih mencari format.
Melalui lantunan ayat-ayat suci dalam MTQ tahun ini, Presiden berharap kehidupan negara bisa terasa lebih sejuk, damai, dan indah, sesejuk dan seindah lantunan ayat Al-Qur’an.
Presiden mengajak masyarakat untuk saling menjaga optimisme dalam menghadapi tantangan-tantangan global yang semakin sulit. “Jadikan MTQN sebagai stimulan untuk meningkatkan penghayatan dan pengamalan ajaran Islam sebagai Rahmatan lil ‘Alamin,” tuturnya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Acara pembukaan yang diselenggarakan di Gedung Islamic Center ini juga dihadiri oleh Menag Lukman Hakim Saifuddin, Sekjen Rabithah Al Islami, Gubernur NTB TGH Muh. Zainul Majdi, para Dubes negara sahabat, kafilah dan ribuan masyarakat Mataram, dan sekitarnya. (T/ima/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri