Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukhori Usul Menteri Sosial Prioritaskan Santunan bagi Anak Nakes Yatim dan Piatu

Rana Setiawan - Kamis, 26 Agustus 2021 - 15:29 WIB

Kamis, 26 Agustus 2021 - 15:29 WIB

4 Views

Jakarta, MINA – Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf mengusulkan agar Menteri Sosial prioritaskan bantuan bagi anak yatim,1 piatu, serta yatim-piatu yang merupakan anak dari tenaga kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid-19.

“Saya setuju jika ada anggaran bantuan untuk anak yatim, piatu dan yatim-piatu. Bahkan, saya mengusulkan anak yatim-piatu yang berasal dari nakes yang wafat patut memperoleh prioritas,” ucap Bukhori dalam Rapat Kerja bersama Menteri Sosial, Rabu (25/8) di Gedung DPR RI, Jakarta.

Politisi PKS ini menganggap peran para tenaga kesehatan adalah pihak yang berdiri terdepan dalam penanganan pandemi kendati tanggung jawab tersebut berisiko tinggi lantaran nyawa yang menjadi taruhannya.

“Menjalankan tanggungjawab sebagai tenaga kesehatan dalam situasi saat ini sangat dilematis. Semua pilihan yang diambil akan menuai konsekuensi serius secara etika profesi hingga nyawa pribadi. Jika mereka menolak tugas, maka menyalahi tanggungjawab. Sementara di sisi lain, jika mereka penuhi tanggung jawab itu, maka nyawa taruhannya. Namun saya tetap meyakini, mereka adalah orang-orang yang menjalankan tugas dengan dedikasi tinggi,” papar Bukhori.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan

Sebab itu, demikian Bukhori, tenaga kesehatan yang gugur, sudah sepatutnya memperoleh penghargaan dari pemerintah, salah satunya dengan memuliakan anak-anak mereka. Sesungguhnya permintaan ini sangatlah tidak muluk, tetapi akan memiliki makna yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.

Lebih lanjut, legislator dapil Jateng 1 ini meminta pemerintah segera merampungkan pendataan pada pekan depan. Tidak hanya cepat, data ini juga harus memiliki basis yang kuat dan tidak dibangun atas dasar asumsi atau prediksi. Pasalnya, dirinya meyakini pemerintah bisa memiliki data seperti yang diharapkan dengan kapasitas dan ‘resources’ yang dimiliki.

Anggota Komisi Sosial ini juga mengharapkan anggaran bantuan bagi anak yatim dan piatu tersebut bisa dialokasikan tanpa mengurangi nominal anggaran bagi bantuan sosial eksisting.

“Saya setuju dengan adanya anggaran khusus, yang tidak membebani anggaran bansos demi membantu anak-anak kita ini,” terangnya.

Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online

Sementara itu, di hadapan Komisi VIII DPR, Menteri Sosial Tri Rismaharini berencana memberikan bantuan sosial (bansos) untuk anak yatim piatu. Bansos ini adalah program baru yang sedang disusun Kementerian Sosial. Risma mengatakan jajaran Kemensos sedang mengumpulkan data anak yatim piatu yang akan diberikan bantuan.

“Kami sedang susun ini datanya, meminta data dari pemda dan memasukkan data di Lembaga Kesejahteraan Sosial,” ungkap Risma.

Dia mengatakan, diprediksi akan ada empat juta anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang mendapatkan bantuan.

Rinciannya, anak yang orang tuanya meninggal karena virus covid-19, anak yang diasuh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), dan anak yatim piatu yang diurus oleh keluarga yang tidak mampu.(R/R1/P1)

Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

Mi’raj News Agency (MINA) 

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia