Khan Yunis, MINA – Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mendesak komunitas internasional, Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional untuk segera melakukan intervensi guna melindungi Rumah Sakit Al-Amal milik Perkumpulan dan lembaga-lembaganya yang berlokasi di Jalur Gaza, akibat serangan udara Israel yang masih berlangsung hingga kini. Demikian dikutip dari Wafa, Kamis (5/1).
Hal ini termasuk melindungi staf medis, pasien, dan sekitar 14.000 pengungsi internal yang mencari perlindungan di rumah sakit, semuanya sesuai dengan hukum humaniter internasional dan Konvensi Jenewa Keempat, menurut organisasi tersebut dalam pernyataan pers.
PRCS menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas serangan berulang-ulang yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap Rumah Sakit Al-Amal yang merupakan afiliasi dari organisasi tersebut di kota Khan Yunis, Jalur Gaza.
Bulan Sabit Merah melaporkan, pasukan pendudukan Israel telah menembaki beberapa lantai markas besarnya selama tiga hari terakhir, dengan pemboman terbaru terjadi Kamis pagi kemarin.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Menurut pernyataan tersebut, serangan langsung terhadap gedung asosiasi mengakibatkan terbunuhnya tujuh pengungsi, termasuk seorang bayi berusia lima hari, dan melukai 11 warga lainnya.
Selain korban jiwa di lingkungan masyarakat, serangan udara pendudukan Israel juga menghantam puluhan bangunan tempat tinggal dan tempat berkumpulnya orang-orang di dekat atau sekitar rumah sakit, mengakibatkan puluhan korban jiwa lainnya, termasuk pengungsi yang mencari perlindungan di lingkungan PRCS.
Masyarakat menyoroti bahwa serangan udara Israel juga menghancurkan stasiun transmisi komunikasinya, satu-satunya alat komunikasi yang tersisa setelah penghentian berbagai layanan telekomunikasi di provinsi Khan Yunis. Hal ini secara signifikan menghambat kemampuan kru medis darurat untuk merespons korban luka, pasien, dan kasus kemanusiaan.
Lingkungan sekitar Rumah Sakit Al-Amal juga telah menjadi sasaran penembakan intensif selama hampir dua pekan, sehingga membahayakan nyawa para pengungsi. (T/imd/B03/P2)
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Mi’raj News Agency (MINA)