Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan Solidaritas Terhadap Rakyat Palestina

Redaksi Editor : Arif R - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

1 Views

Dr. Ahmed Abdul Malik, Ulama Afrika yang juga Dosen SQABM Online. Photo By : Hadis/MINA
Prof. Madya Dr. Ahmed Abdul Malik

Oleh Ahmed Abdul Malik, Profesor Madya pada Universiti Sains Islam Malaysia (USIM)

BULAN solidaritas terhadap rakyat Palestina dengan berbagai kegiatan sukarelanya yang sedang berlangsung saat ini di Indonesia bukanlah suatu inovasi baru yang diciptakan oleh masyarakat Indonesia karena ikatan ukhuwah Islamiah, melainkan merupakan peringatan global dan internasional yang berlandaskan nilai kemanusiaan. Hal ini menunjukkan bahwa isu Palestina adalah isu kemanusiaan yang bersifat universal.

Bulan solidaritas dengan rakyat Palestina bertepatan dengan Hari Internasional Solidaritas bersama Rakyat Palestina, yaitu sebuah peringatan yang diadopsi dan diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Berbagai kegiatannya berlangsung pada tanggal 29 November atau di sekitarnya, baik di Markas Besar PBB di New York maupun di kantor-kantornya di Jenewa dan Wina. Hal ini berdasarkan Resolusi Majelis Umum PBB Nomor 32/40B pada Desember 1977, yang merupakan peringatan resmi memperingati keluarnya Resolusi Majelis Umum Nomor 181 (Sesi ke-2) pada 29 November 1947, yang berisi keputusan tentang pembagian Palestina.

Berdasarkan keputusan Komite dan Divisi Hak-Hak Rakyat Palestina Nomor 60/37 yang dikeluarkan pada 1 Desember 2005, ditetapkan penyelenggaraan pameran tahunan tentang hak-hak rakyat Palestina bekerja sama dengan Perwakilan Palestina untuk PBB. Negara-negara anggota juga didorong untuk terus memberikan dukungan seluas mungkin serta liputan media dalam rangka memperingati Hari Solidaritas sebagai bagian dari peringatan hari internasional solidaritas dengan rakyat Palestina.

Baca Juga: Menetapi Jama’ah, Menjaga Diri dari Zaman Penuh Luka

Pada hari ini, diadakan pertemuan-pertemuan khusus di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa serta kantor PBB di Jenewa dan Wina, di mana para pejabat tinggi PBB, organisasi antarpemerintah, dan perwakilan masyarakat sipil menyampaikan pernyataan terkait isu Palestina. Peringatan ini juga mencakup berbagai acara kebudayaan.

Di berbagai tempat lain, lembaga pemerintah dan organisasi masyarakat sipil, bekerja sama dengan Pusat Informasi PBB, menyelenggarakan berbagai kegiatan di seluruh dunia. Sudah menjadi tradisi pula bahwa Majelis Umum PBB mengadakan pembahasan tahunannya mengenai isu Palestina pada hari tersebut.

Hari Internasional Solidaritas bersama Rakyat Palestina merupakan kesempatan bagi rakyat Palestina untuk menarik perhatian masyarakat internasional dan memberikan edukasi kepada publik tentang kenyataan bahwa masalah Palestina masih belum terselesaikan, meskipun puluhan tahun telah berlalu dan banyak resolusi internasional telah diterbitkan terkait isu ini. Rakyat Palestina masih belum memperoleh hak-hak mereka yang tak dapat dicabut sebagaimana telah ditetapkan oleh Majelis Umum.

Hari ini juga menjadi momentum untuk menggalang kemauan politik dan sumber daya global guna mewujudkan hak untuk menentukan nasib sendiri, sebagaimana dinikmati oleh bangsa-bangsa lain, serta mendirikan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan ibu kota di Yerusalem Timur berdasarkan perbatasan tahun 1967, serta hak bagi rakyat Palestina untuk kembali ke tanah dan harta benda mereka yang mereka telah dipaksa meninggalkannya.

Baca Juga: Dialog dan Experiential Learning Pada Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidr

Hari Internasional Solidaritas bersama Rakyat Palestina merupakan salah satu hari yang sangat ditakuti oleh pemerintah Zionis Israel, sehingga mereka memperhitungkannya dengan sangat serius. Ini karena hari tersebut merupakan hari solidaritas, kerja sama, dan empati terhadap rakyat Palestina di tingkat internasional. Pada hari ini pula, pemerintah negara-negara yang mendukung Israel secara langsung ataupun tidak langsung merasa malu di hadapan rakyat mereka sendiri, yang turun ke jalan untuk berdemonstrasi dan menyuarakan dukungan terhadap rakyat Palestina.

Seruan untuk menunjukkan solidaritas terhadap perkara Palestina belum memperoleh perhatian yang layak; meskipun terdapat banyak usaha yang telah dilakukan oleh orang-orang di berbagai belahan dunia dalam menunjukkan empati dan solidaritas mereka terhadap isu Palestina sepanjang sejarah hingga hari ini.

Padahal, solidaritas global memiliki kepentingan strategis yang besar bagi perjuangan Palestina dan berperan penting dalam mewujudkan tujuan-tujuan nasional rakyat Palestina.

Masih terdapat kesenjangan besar antara bentuk dukungan yang mungkin diberikan kepada perjuangan Palestina, dukungan yang benar-benar terwujud, dan dukungan nyata yang masih bertahan di lapangan.

Baca Juga: 14 Poin Krusial KUHAP Baru, Publik Soroti Risiko Pelemahan Hak Asasi

Kita ketahui bahwa banyak orang yang mendukung perjuangan Palestina dan merayakan solidaritas untuk Palestina, namun tidak memahami makna sebenarnya dari solidaritas terhadap isu Palestina, atau memahaminya secara serampangan dan kurang tepat. Karena itu, adalah hal yang penting untuk menjelaskan makna solidaritas terlebih dahulu sebelum berbicara tentang aktivitas yang bisa dilakukan pada Bulan Solidaritas untuk Palestina, demi menghindari kebangkitan semangat solidaritas tanpa menghasilkan dampak nyata di lapangan.

Solidaritas berarti prinsip, nilai, dan perjuangan bersama antara bangsa-bangsa dan gerakan-gerakan; artinya, kemajuan yang dicapai oleh satu gerakan merupakan kemajuan bagi gerakan yang lain. Begitu pula sebaliknya: kemunduran pada satu front berarti kemunduran pada front yang lain.

Solidaritas juga berbeda dengan menerima atau memberi bantuan amal; solidaritas adalah aksi bersama yang terkoordinasi dengan para sekutu untuk mencapai kepentingan dan tujuan kolektif.

Meski dukungan pemerintah terhadap suatu isu juga bisa dianggap sebagai bentuk solidaritas, namun kepentingan negara dan kepentingan gerakan pembebasan nasional tidaklah sama. Solidaritas sejati adalah yang berakar pada kekuatan politik dan sosial yang nyata di lapangan, yaitu kemitraan perjuangan, dalam jaringan kerja serta pertukaran ide bersama rekan-rekan di masyarakat lain.

Baca Juga: Indonesia dan Masa Depan Hutan Tropis Dunia, Langkah Baru Memimpin Konservasi

Jika solidaritas itu berasal dari basis masyarakat, maka pada dasarnya tidak perlu khawatir akan perubahan kebijakan negara atau pemerintah. Dalam konteks ini, solidaritas harus berlandaskan pada kesetiaan terhadap prinsip-prinsip bersama, bukan pada struktur pemerintahan yang mudah rusak seiring waktu.

Kegiatan solidaritas untuk rakyat Palestina terus berkembang dan hadir dalam berbagai bentuk—mulai dari aksi politik, gerakan kemanusiaan, hingga ekspresi budaya. Banyak pihak menunjukkan dukungan mereka dengan menghadiri acara resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa, termasuk pertemuan yang diadakan oleh Komite PBB untuk Pelaksanaan Hak-Hak Rakyat Palestina yang Tidak Dapat Dicabut, terutama pada peringatan Hari Internasional Solidaritas dengan Rakyat Palestina. Di berbagai kota, masyarakat juga turun ke jalan dalam demonstrasi dan pawai, menyuarakan penolakan terhadap pelanggaran yang terjadi sekaligus menegaskan tuntutan akan keadilan dan perdamaian. Gerakan advokasi politik pun digencarkan, mulai dari mengirim surat kepada para pejabat terpilih, menandatangani petisi, hingga mendukung kampanye yang mendorong penghentian pendudukan. Di sisi lain, kampanye boikot terhadap produk tertentu dianggap sebagai cara menyalurkan tekanan politik dan ekonomi secara damai namun tetap berdampak.

Dukungan solidaritas juga tampak kuat dalam kegiatan kemanusiaan. Banyak organisasi dan individu memberikan bantuan materiil, mulai dari makanan, air bersih, hingga kebutuhan medis, untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina. Para pendukung gerakan ini juga menyoroti isu-isu hak asasi manusia, seperti hak kembali bagi pengungsi, akses terhadap pendidikan, serta layanan kesehatan yang layak, yang menjadi bagian penting dari perjuangan panjang rakyat Palestina.

Tak kalah penting, ranah budaya dan seni menjadi medium yang kuat untuk membangun kesadaran publik. Festival dan pemutaran film mengenai Palestina digelar untuk menghadirkan narasi alternatif yang jarang terangkat dalam arus utama media. Malam puisi, acara sastra, dan lomba menulis diselenggarakan untuk merayakan suara para penulis dan penyair Palestina.

Baca Juga: Ancaman Sunyi di Balik Evakuasi Warga Gaza Berkedok Kemanusiaan

Pameran seni dan berbagai kompetisi visual pun memperlihatkan identitas nasional dan sejarah panjang Palestina melalui lukisan, instalasi, dan karya visual lainnya. Bahkan, siaran langsung lintas lembaga dan universitas semakin sering digelar, menghadirkan para pakar dan akademisi guna memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai situasi yang berlangsung.

Melalui seluruh bentuk aktivitas ini, politik, kemanusiaan, hingga budaya, gerakan solidaritas untuk Palestina terus bergema, memperkuat jaringan dukungan global yang berharap pada masa depan penuh keadilan dan perdamaian bagi rakyat Palestina. []

 

 

Baca Juga: Ketika Pelukan Anak Jadi Obat Lelah

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Indonesia
Dunia Islam
Indonesia