Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BUMN Korsel dan BUMD Sumsel Jalin Kerjasama Investasi Senilai Rp 15,2 Triliun

IT MINA - Jumat, 26 Februari 2016 - 16:34 WIB

Jumat, 26 Februari 2016 - 16:34 WIB

457 Views

investasi-300x165.jpg" alt="investasi" width="300" height="165" />Jakarta, 18 Jumadil Awwal 1437/26 Februari 2016 (MINA) – Perusahaan BUMN gas Korea Selatan telah menandatangani nota kesepahaman dengan BUMD Provinsi Sumatera Selatan dengan investasi senilai US$ 1,1 miliar (setara dengan Rp 15,2 triliun dengan kurs dolar Rp 13.900), di Palembang.

Kedua lembaga tersebut bekerjasama dan mengembangkan beberapa proyek di antaranya 202 kilometer jaringan gas di Sumaetera Selatan dan 118 kilometer jaringan gas di Bali dan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG).

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani mengatakan, proyek yang dilakukan oleh BUMN Korsel tersebut akan memiliki nilai yang strategis karena Sumatera Selatan dikenal sebagai provinsi lumbung energi nasional, dengan adanya jaringan gas tersebut maka sumber daya gas yang ada di Sumatera Selatan dapat terdistribusikan ke wilayah-wilayah yang membutuhkan.

“Energi merupakan salah satu sektor yang strategis, selain itu perusahaan juga akan membangun PLTG yang akan menambah kapasitas pembangkit listrik yang ada di Indonesia BKPM baik melalui kantor perwakilannya yang ada di Seoul dan tim marketing investasi untuk wilayah Korea akan mengawal  minat investasi yang cukup serius ini agar segera dapat terealisasi,” kata Franky dalam keterangan resmi kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (25/2).

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Franky menilai Korea Selatan merupakan salah satu negara yang menjadi sumber investasi di Indonesia yang dalam lima tahun terakhir sangat aktif dalam melakukan penetrasi usaha ke Indonesia.

Investasi yang masuk dari Korea Selatan tahun lalu mencapai US$ 1,2 miliar tumbuh sebesar 7,6% dari periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Franky.

Ia menyebutkan, sejak 2010-2015 nilai investasi yang masuk dari Korea Selatan mencapai angka US$ 8 miliar. Dalam periode tersebut sektor yang masuk didominasi oleh sektor industri logam mencapai 45%.

“Mulai dari awal mengurusi perizinan hingga konstruksi dan kemudian beroperasi, kalau ada problem baik itu terkait pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dapat diinformasikan kepada kami sehingga dapat dicarikan solusinya,” ujarnya.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Sebelumnya, Pejabat Promosi Investasi IIPC Seoul Imam Soejoedi mendampingi 7 investor Korea Selatan untuk melakukan matchmaking dengan mayoritas bergerak di sektor energi dengan rencana investasi mencapai US$ 490 juta.

Investor tersebut terdiri dari dari sektor solar energy sebesar 50 MW di Medan dengan nilai investasi US$ 250 juta, kemudian industri komponen dengan rencana investasi US$ 10 juta, rencana investasi LNG terminal dan piping distribusi gas sebesar US$ 200 juta dan biomas dengan kapasitas 10 MW dengan nilai investasi US$ 30 juta. (L/P010/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Presiden Prabowo Subianto memberikan keterangan kepada awak media, usai menghadiri CEO Roundtable Forum, London, pada Kamis 21 November 2024. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
MINA Preneur
Sosok
Kolom