Kairo, 23 Ramadhan 1434/31 Juli 2013 (MINA) – Delegasi Uni Afrika (AU) bertemu dengan Presiden terguling Mesir, Muhamad Mursi pada Selasa (30/7), setelah AU memutuskan untuk menangguhkan keanggotaan Mesir dari anggota organisasi benua itu karena penggulingan Mursi oleh militernya.
Delegasi Alpha Umar Konare bertemu dengan Mursi di tempat yang dirahasiakan militer, sama seperti sehari sebelumnya ketika delegasi Uni Eropa Catherine Ashton bertemu dengan Mursi selama dua jam.
Konare menemui Mursi dalam penahanan militer selama satu jam tanpa diberitahukan rincian pembicaraan selama pertemuan itu, media Mesir Ahram melaporkan sebagaimana dikutip MINA (Mi’raj News Agency).
Sebelumnya, Konare bertemu dengan para pejabat pemerintahan sementara yang dibentuk setelah kudeta, diantaranya Presiden sementara Mesir Adly Mansour, Panglima Militer Mesir Jenderal Abdul Fattah As-Sisi yang menggulingkan Presiden Mesir terpilih secara demokratis Muhammad mursi, dan Menlu Mesir Nabil Fahmy.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Konare yang mengunjungi pihak penentang Mursi kini juga telah bertemu dengan Mursi sebagai presiden yang terpilih secara demokrasi, di mana tujuannya adalah menemui berbagai tokoh politik yang nantinya akan dilaporan kepada Uni Afrika sehingga nantinya dapat meninjau kembali keputusannya.
Namun, Menlu sementara Nabil Fahmy bersikeras menolak keputusan AU menangguhkan keanggotaan Mesir.
Negara-negara yang mempunyai hubungan diplomatik tampaknya semakin memperlihatkan dukungan terhadap presiden Mursi, terlebih setelah delegasi negara ingin mengunjungi Kairo dan bertemu dengan Mursi, termasuk Jerman yang sedang menunggu konfirmasi itu.
Mursi berada dalam penahan militer sejak As-Sisi mengumumkan kudetanya pada awal Juli 2013 lalu. Hingga kini, tuduhan-tuduhan masa lalu yang masih diselidiki menimpa pemimpin Mesir yang hafal Al-Qur’an itu. Mursi yang masih dalam penahanan namun memiliki akses media untuk memantau para pendukungnya yang masih melakukan protes damai memasuki satu bulan menolak kudeta.
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Hingga kini, lebih dari 480 pendukung Mursi meninggal dunia dalam serangan aparat keamanan, lebih dari 5000 lainnya luka-luka, ratusan ditangkap paksa, dan Sembilan saluran TV dipaksa tutup. (T/P03/P02)
Mi’raj News Agency (MINA)