Washington, 7 Dzulqa’dah 1437/10 Agustus 2016 (MINA) – The Council on American-Islamic Relations (CAIR) organisasi advokasi untuk muslim, mendesak Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) yang bermarkas di Jenewa, Swiss untuk menghapus larangan memakai hijab pada atlit muslimah. Rencana pengesahan larangan tersebut akan dilakukan akhir bulan ini.
“Kami mendesak Federasi Bola Basket Internasional untuk mengakhiri ketidakpastian ini dan menghapus permanen larangan mengenakan hijab dan pakaian keagamaan lainnya oleh atlit,” ujar Ibrahim Hooper, Direktur Komunikasi CAIR dari keterangan tertulis yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA). Rabu (10/8).
Ia juga mengatakan, bahwa untuk bermain bola basket, yang dibutuhkan adalah skill dari si pemain bola basket itu sendiri. “Faktor satu-satunya penentu mengikuti atletik harus ada skill dan kerja keras, bukan apa yang dipakai di kepala seseorang,” tambahnya.
Pada tahun 2014 CAIR pernah meminta kepada FIBA untuk mencabut larangan hijab, dan itu berhasil pada dua atlit muslimah yang terkena dampak dari larangan tersebut. Selama dua tahun FIBA melakukan kajian terhadap penggunaan hijab di dalam pertandingan bola basket dan mengizinkan atlit menggunakan hijab atau Sikh turbans (sorban India) di beberapa kompetisi.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Sementara itu, Satnam Singh, director of government and community relations at the Sikh American Legal Defense & Education Fund (SALDEF) mengatakan, bahwa pihaknya juga menganjurkan FIBA untuk memahami simbol-simbol keagamaan, juga mendesak untuk mengubah kebijakan tersebut.
“Kami menyerukan kepada FIBA untuk mengenali barang dari kepercayaan Sikh, Muslim dan Yahudi Ortodoks, serta mendesak mereka untuk segera mengubah kebijakan mereka untuk memastikan bahwa orang-orang di seluruh dunia memiliki kesempatan yang sama untuk bertanding,” ujarnya. (L/M09/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza