Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CALON MUSLIM AJUKAN BANDING KARENA DITOLAK IKUT PEMILU MYANMAR

Rudi Hendrik - Sabtu, 26 September 2015 - 20:56 WIB

Sabtu, 26 September 2015 - 20:56 WIB

476 Views

Warga Muslima Rohingya yang sebelumnya memegang Kartu Putih, kini memegang Kartu Hijau yang tidak berhak ikut pemilu Myanmar pada 8 November 2015. (Foto: AA)
Warga Muslima <a href=

Rohingya yang sebelumnya memegang Kartu Putih, kini memegang Kartu Hijau yang tidak berhak ikut pemilu Myanmar pada 8 November 2015. (Foto: AA)" width="300" height="169" /> Warga Muslima Rohingya yang sebelumnya memegang Kartu Putih, kini memegang Kartu Hijau yang tidak berhak ikut pemilu Myanmar pada 8 November 2015. (Foto: AA)

Yangon, Myanmar, 12 Dzulhijjah 1436/26 September 2015 (MINA) – Kandidat Muslim Myanmar yang ditolak ikut pemilu 8 November nanti, telah mengajukan banding atas pelarangan mereka.

Pengadilan telah memutuskan menerima 11 pengajuan banding dari 100 calon yang ditolak oleh komisi pemilihan Myanmar, setelah ada tekanan dari beberapa pemerintah asing, media lokal melaporkan Jumat (26/9).

Myanmar Times mengatakan, banyak Muslim yang mengatakan mereka mendapat ketidakadilan karena calon-calon mereka didiskualifikasi.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan awal pekan ini, tindakan diskualifikasi akan berisiko “merusak kepercayaan rakyat Burma dan masyarakat internasional dalam pemilu ini,” Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Salah satu kandidat Muslim yang kembali mencalonkan diri adalah, Khin Maung Cho. Dia mengatakan, pernyataan dari sembilan kedutaan dikeluarkan sebagai peringatan dimana “agama digunakan sebagai alat perpecahan dan konflik selama musim kampanye”.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

Diskualifikasi dibuat atas dasar kewarganegaraan, setelah pemerintah mencabut Kartu Kewarganegaraan Sementara ratusan ribu Muslim Rohingya pada awal tahun ini.

Myanmar secara resmi menyatakan Rohingya adalah penyusup dari Bangladesh dan menyebut mereka sebagai “Bengali” meskipun ada bukti mereka memiliki akar generasi di negeri itu.

Menteri Luar Negeri Wanna Maung Lwin pada Kamis membela keputusan komisi pemilihan bahwa pemegang Kartu Hijau oleh warga Rohingya tidak memiliki hak pilih. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Indonesia
Internasional
Wapres RI Ma'ruf Aamiin menghadiri acara Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-44 dan ke-45 di Vientiane, Laos, Rabu (9/10/2024) (Foto: Setwapres RI)
Asia
Dunia Islam
Internasional