Jakarta, MINA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan cara mafia penjahat menyebar tablet PCC yang mengakibatkan jatuhnya korban di Kendari beberapa waktu lalu.
Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan, kasus di Kendari tablet PCC disebar kepada anak-anak diduga dengan cara korban ditipu PCC dikatakan sebagai obat agar rajin belajar dan menjadi pintar.
“Jadi ini (diketahui) dari hasil wawancara kami (BPOM) dengan korban di Kendari. Kami menyimpulkan ini memang ada unsur kesengajaan,” kata Penny saat konferensi pers di Kantor BPOM Jakarta, Senin (18/9).
Untuk orang dewasa, tablet PCC disebar dengan orang yang menggunakan motor kemudian mendekati korban lalu diberi secara gratis tablet tersebut dengan dalih sebagai obat pemberi kekuatan.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Korban yang mengkonsimsi tablet PCC di Kendari senditi berjumlah puluhan orang termasuk juga anak-anak. BPOM menilai disebarnya tablet tersebut merupakan perlawanan mafia penjahat terhadap BPOM yang belakangan melakukan operasi secara masiv terkait obat-obatan terlarang.
BPOM mengimbau kepada masyarakat untuk waspada kafena efek dari tablet PCC sangat berbahaya jika dikonsumsi baik dalam waktu singkat
“Jangka pendek saja jadi seperti kemarin (di Kendari), perilaku tidak normal, agresif. (PCC) itu bukan obat, tapi tablet berbahaya,” kata Penny. (L/R08/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama