Oleh: dr. Sarbini Abdul Murad, Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C)
10 November terkenal dengan Hari Pahlawan, di mana Arek-Arek Suroboyo dengan persenjataan rampasan Jepang dan bambu runcing dengan gagah berani tanpa rasa takut menantang dan melawan pasukan Inggris. Inggris ketika itu pemenang Perang Dunia II.
Meski melawan pemenang perang bukanlah alasan pejuang Arek Suroboyo ciut nyali. Dari corong radio, Bung Tomo menggemakan teriakan takbir Hanya Allah Yang Maha Besar, selain itu kecil. Ditambah maklumat jihad para ulama yang diserukan oleh Kiai Hasyim Asy’ari jadi menambah semangat para pejuang membela kemerdekaan Republik Indonesia yang baru seumur jagung.
Bagi kita generasi penerus dan pelanjut perjuangan para pejuang, kita harus merawat dan mengisi kemerdekaan ini.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Janganlah kita sia-siakan darah, nyawa dan segenap penderitaan mereka dalam berjuang membela kemerdekaan.
Bangsa ini terkenal dengan kekayaannya, terkenal dengan keindahannya, terkenal dengan keramahan penduduknya, serta keragaman suku bangsa dengan ratusan bahasa daerah.
Dunia menghormati dan kagum kepada kita dengan keberagaman yang begitu dahsyat, tapi bangsa ini tetap kuat dan solid tidak terpecah-pecah.
Bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu. Dari Sabang sampai Merauke, anak bangsa ini menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Kita patut bangga dan bersyukur atas hal ini.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Coba lihat tetangga kita Malaysia, sampai dengan saat ini masalah bahasa saja belum final atau India misalnya tentang bahasa saja belum tuntas.
Kita berterima kasih kepada pahlawan yang telah membebaskan bangsa ini dari penjajah. Merdeka bukan saja dari fisik kita, namun juga musti merdeka dalam hal ekonomi dan politik. Kita tidak mau ada pihak-pihak yang menekan dan mengontrol kita dalam menentukan arah masa depan kita.
Kepada relawan MER-C yang selama ini telah menunjukkan dedikasi serta pengabdian yang tulus tanpa pamrih dalam membantu dan menolong korban tanpa melihat agama dan status sosial, artinya relawan MER-C telah mewariskan semangat para pahlawan.
Jakarta, 10 November 2022.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
(AK/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)