Singapura, MINA – Menteri Urusan Muslim Singapura Masagos Zulkifli mengatakan, dalam upaya mencegah penyebaran virus corona (Covid-19), masjid-masjid di Singapura ditutup sementara yang dimulai sejak Jumat (13/3).
“Masjid-masjid di Singapura akan ditutup setidaknya lima hari sejak Jumat (13 Maret) untuk disinfeksi menyeluruh, dan shalat Jumat pekan ini dibatalkan,” kata Masagos saat konferensi pers di Singapura, Kamis (12/3), demikian dilansir todayonline.com.
Ia mengatakan, semua kegiatan masjid, seperti kelas, ceramah dan taman kanak-kanak berbasis masjid akan dibatalkan selama 14 hari dari Jumat hingga 27 Maret.
Penutupan itu, kata Zulkifli, dilakukan setelah dua warga Singapura yang menghadiri pertemuan keagamaan di Malaysia didiagnosis menderita Covid-19.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
“Kami menutup empat masjid itu hari ini dan sanitasi dimulai hari ini, tetapi semua masjid akan ditutup selama lima hari, yang berarti besok, tidak akan ada shalat Jumat,” ujar Masagos.
“Seperti yang kita ketahui, banyak orang yang pergi ke masjid adalah senior, pensiunan, jadi kami pikir penting untuk saat ini untuk mencegah jamaah di masjid,” imbuhya.
Empat masjid yang dikunjungi oleh pasien dan ditutup pada Kamis adalah Masjid Al-Muttaqin di Ang Mo Kio, Masjid Kassim di Kembangan, Masjid Hajjah Fatimah di Kampong Glam dan Masjid Jamae (Chulia) di Chinatown.
Masagos, yang juga menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Singapura, menulis tentang pertemuan keagamaan di sebuah posting Facebook pada Kamis, Ia mengatakan bahwa 95 warga Singapura dilaporkan menghadiri acara di seberang Causeway.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
“Tidak jelas apakah jumlah yang dilaporkan dari 95 peserta Singapura akurat. Namun, pihak berwenang di sini yakin bahwa setidaknya 82 warga Singapura menghadiri pertemuan itu,” ujarnya.
“Kementerian Kesehatan Singapura telah menerima informasi tentang ke-82 orang itu dan sedang melakukan pelacakan kontak,” tambahnya.
Pihak berwenang Malaysia melaporkan, sekitar 10.000 orang dari beberapa negara menghadiri pertemuan keagamaan ini, yang berlangsung di masjid Sri Petaling, di pinggiran Kuala Lumpur, antara 27 Februari dan 1 Maret.
Terhadap warga Singapura kedua yang dinyatakan positif Covid-19 setelah menghadiri acara di Malaysia, menurut Masagos, pihak berwenang masih melacak gerakannya selama beberapa hari terakhir dan tidak diketahui apakah ia mengunjungi masjid sejak ia kembali. (T/R6/RS1)
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Mi’raj News Agency (MINA)